Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Ganjar Pranowo Sebut Aktivitas Merapi Masih Fluktuatif
13 Maret 2023 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan pemantauan langsung Gunung Merapi dari Pos Pengamatan Babadan, Kabupaten Magelang. Dari hasil pantauan, Gunung Merapi kondisinya masih fluktuatif.
ADVERTISEMENT
Ia pun meminta Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geofisika (BPPTKG) terus menginformasikan setiap perkembangannya. Kendati demikian, ia mejelaskan bahwa masyarakat di sekitar Merapi sebenarnya lebih paham dengan tanda alam.
“Mereka paham, ilmu titennya lebih hebat dari saya, lebih hebat dari orang-orang yang di sana, ini ditambah informasi dari kawan-kawan yang tiap hari berjaga di pos ini, di Babadan ini,” ujarnya, Senin (13/3/2023).
Oleh karena itu, ia berharap informasi di Pos Babadan selalu diberikan kepada masyarakat setiap hari. Meskipun dari pantauannya, dilihat masyarakat masih tenang.
“Mudah-mudahan mereka sudah terbiasa mengambil sikap tindakan cepat. Namun demikian kita tidak boleh abai, kita siaga,” katanya.
Seperti beberapa kelompok rentan yang Ia temui di Balai Desa Krinjing, Kecamatan Dukun. Mereka mengaku siap mengikuti instruksi apabila terjadi situasi yang buruk.
ADVERTISEMENT
“Jadi, artinya masyarakat betul-betul menyiapkan diri untuk bekerja sama menunggu perintah itu, untuk menyelamatkan diri seandainya terjadi sesuatu,” ujarnya.
Ganjar yang didampingi Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, mendapat penjelasan mengenai potensi terburuk yang harus diwaspadai. Sebab, ada erupsi yang terjadi belakangan ternyata mengubah bentuk kubah Gunung Merapi.
“Informasi kawan-kawan yang ada di sini, masih sangat fluktuatif. Tugas saya memantau terus tiap hari dan memastikan kawan-kawan yang ada di area sekitar sini, saudara-saudara sekitar sini, betul-betul siaga. Tidak boleh menyepelekan,” tegasnya.
Skema evakuasi pun sudah dipahami oleh warga. Apalagi konsep desa kembar masih diterapkan. Ganjar meminta agar saat ini mulai didata ulang kelompok-kelompok rentan yang mesti diprioritaskan.
“Hanya perlu membiasakan gerak cepat dengan masyarakat. Jadi konsepnya desa kembar itu sebenarnya sudah ketahuan. Nanti kalau lari ke mana, pakai kendaraan siapa, jalur evakuasi lewat mana itu cukup membantu. Pengalaman kawan-kawan termasuk relawan yang mendampingi terus di sini paling bagus,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, BPPTKG mencatat Gunung Merapi telah memuntahkan awan panas guguran sebanyak 60 kali hingga Senin (13/3/2023) hari ini.
"Tanggal 11-12 Maret 2023, Gunung Merapi meluncurkan awan panas ke arah Kali Bebeng. Hingga saat ini, Senin, 13 Maret 2023 tercatat 60 kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dalam keterangannya.(ari)