Konten Media Partner

Generasi Muda Diyakini Jadi Kunci Penting untuk Capai Bonus Demografi

23 Juli 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi generasi muda. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi generasi muda. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Kolaborasi menjadi salah satu kunci penting untuk mencapai kemajuan bangsa. Namun, tak hanya lintas sektoral saja, keterlibatan generasi muda yang mendominasi pada komposisi demografi usia produktif itu harus mampu memanfaatkan bonus demografi pada 2045 mendatang.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Sekjend DPP Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI), Wahid Ahmad dimana ia menyoroti ada potensi besar lewat kekayaan alam yang bisa mendorong Indonesia menjadi negara maju. Namun, potensi ini tidak akan tercapai tanpa adanya upaya serius untuk berdamai dengan alam dan lingkungan.
Wahib menekankan pentingnya prinsip kolaborasi antara masyarakat utamanya generasi muda dan pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan mulai dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta upaya konservasi yang lebih intensif.
"Dengan memprioritaskan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan, kita dapat mencapai kestabilan yang diperlukan untuk memajukan bangsa," ujar Sekjend DPP PMPI, Wahid Ahmad, Senin (22/7/2024).
Wahid juga menggarisbawahi kolaborasi yang terjadi antara berbagai pihak itu dapat menciptakan sinergi positif yang mempercepat pembangunan. Dengan bekerja bersama, berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, seperti kesenjangan sosial, masalah infrastruktur, dan pengangguran bisa teratasi.
ADVERTISEMENT
Ia pun mendorong agar pemuda bisa aktif terlibat dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, hingga sosial.
"Generasi muda dengan semangat kritis dan idealisme mereka, memiliki peran penting dalam mengawasi dan memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah. Kritikan yang konstruktif dari mahasiswa dapat menjadi pendorong bagi perubahan yang lebih baik," terangnya.
Kata dia, kolaborasi antar pemuda, baik melalui organisasi kepemudaan, komunitas kreatif, maupun start-up, dapat mendorong inovasi dan perubahan positif. Ia tak menepis ada PR besar untuk mencapai Indonesia Emas 2045 itu. Oleh karenanya, generasi muda harus mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
Selain itu, Wahib menyebut pemuda harus memiliki mental yang tangguh untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk mental FOMO (Fear of Missing Out) yang sering kali membuat mereka kurang fokus pada tujuan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Sentuhan spiritual juga penting untuk membangun karakter yang berintegritas dan memiliki nilai-nilai luhur. Ia juga menawarkan visi optimis tentang masa depan Indonesia yang berlandaskan pada prinsip kolaborasi, stabilitas ekonomi, dan peran aktif pemuda.
"Mental FOMO dapat menghambat potensi pemuda jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pemuda perlu mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dan membuat keputusan yang tepat. Selain itu, sentuhan spiritual dapat menjadi landasan moral dan etika bagi pemuda," tandasnya.
(M Wulan)