Harga MinyaKita Kian Melejit, Mendag Pastikan Bakal Turun Sebelum Nataru

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso melakukan pemantauan di Pasar Prawirotaman Yogyakarta. (Foto : M Wulan)

Menteri Perdagangan, Budi Santoso memastikan harga terhadap minyak goreng rakyat atau MinyaKita akan kembali turun dalam waktu dekat atau tepatnya sebelum momen Nataru.

Kenaikan harga minyak goreng ini, dikatakannya tak lepas dari masalah distribusi. Panjangnya rantai distribusi menjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga Minyakita terutama di wilayah Indonesia Timur.

Seperti diketahui, harga MinyaKita saat ini telah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp15.700/liter menjadi Rp17.058 per liter atau naik 1,05 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

"Kita pastikan mulai minggu ini mudah-mudahan sudah tidak ada lagi daerah-daerah tertentu yang harga (MinyaKita) nya naik," ujar Budi usai memantau harga dan pasokan sembako di Pasar Prawirotaman, Kota Yogyakarta, Senin (25/11/2024).

Bakal Panggil Para Distributor dan Produsen

Budi tak menepis secara nasional harga Minyakita mengalami kenaikan, akan tetapi dia menyebut kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan. Dia juga menegaskan kenaikan harga Minyakita ini tidak terjadi di semua daerah.

Kendati demikian, Pemerintah bakal melakukan upaya penekanan harga. Langkah untuk menormalisasi harga Minyakita sudah direncanakan dengan memanggil distributor dan produsen. Pemanggilan para distributor dan produsen ini demi memastikan stok mereka terjamin sampai ke para pengecer sehingga harganya bisa kembali stabil.

"Secepatnya (akan kita evaluasi), minggu ini kita berkumpul dan kita sudah informasikan kepada produsen dan distributor. Kita sudah himpun mereka untuk tetap menjaga stok para pengecer," terangnya.

Sebelumnya, Kemendag mencatat harga Minyakita mencapai Rp17.058 per liter di 82 kabupaten/kota Indonesia. Bahkan, harga Minyakita di 32 kabupaten/kota wilayah Indonesia bagian timur menembus Rp18.000 per liter sampai Rp20.000 per liter.

(M Wulan)