Konten Media Partner

Paku Alam X Dorong Pelestarian Pencak Silat di Kancah Internasional

28 Oktober 2024 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam acara Pencak Empat Jam di Titik Nol Yogyakarta. (Foto : M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam acara Pencak Empat Jam di Titik Nol Yogyakarta. (Foto : M Wulan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X ikut mendorong adanya pelestarian seni budaya Pencak Silat yang sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tahun 2019 silam.
ADVERTISEMENT
Dia tak menepis banyak tantangan dalam menjaga pencak silat agar tetap relevan di tengah dinamika zaman, sekaligus menghindari komersialisasi yang dapat mengikis esensi dan nilai-nilai tradisionalnya.
Melalui Pencak Wisata Budaya yang sudah dihelat beberapa hari itu, Paku Alam X mengajak pelestarian pencak silat ini dapat semakin luas baik di Indonesia maupun di tingkat internasional.
"Saya percaya Pencak Wisata Budaya menjadi upaya nyata dalam menjaga relevansi dan esensi Pencak Silat. Untuk itu, saya sampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi aktif, baik sebagai peserta lomba maupun sebagai penampil/pengisi kegiatan. Berkat saudara semua lah, pencak silat dapat menjadi sebuah warisan yang hingga detik ini tetap hidup, dan bukan semata-mata sebagai kenangan masa lalu," ucap Wagub DIY, Paku Alam X dalam sambutannya di acara Pencak Empat Jam di Titik Nol Yogyakarta, Sabtu (26/10/2024).
ADVERTISEMENT
Paku Alam X juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara pelestarian dan komersialisasi pencak silat yang berlebihan agar esensi dan nilai tradisional pencak silat tidak hilang.
Pelestarian pencak silat sudah seharusnya dilakukan. Mengingat statusnya sebagai WBTB, predikat itu kata dia mestinya diikuti dengan pelestarian salah satu tradisi yang kini menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) yang diakui pemerintah.
"Mari kita semua mantapkan komitmen, untuk terus menjadi duta, sesuai dengan kompetensi kita masing-masing, bagi kekayaan budaya yang telah memperoleh rekognisi dan apresiasi global ini," pintanya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menjelaskan bahwa Festival Pencak Silat 2024 ini merupakan bentuk nyata dari upaya pelestarian dan pengembangan pencak silat.
Di penghujung rangkaian acara itu, sesuai namanya, Pencak 4 Jam, acara yang berdurasi cukup lama itu memberikan kesempatan kepada para pesilat unjuk kebolehan di atas panggung. Pihaknya menampilkan berbagai penampilan dari atraksi silat dari para bule yang dibagi menjadi beberapa tim.
ADVERTISEMENT
"Malam ini kita kembali merayakan pencak silat sebagai warisan budaya yang sudah diakui dunia. Kami berharap agenda ini tidak hanya menjadi cabang olahraga tradisional, tetapi juga terus dikembangkan dan ditularkan kepada generasi muda," ujar Dian.
Perwakilan Komunitas Paseduluran Angkringan Silat, Yosi Antok Sugiato Suryadi menjelaskan para bule yang ikut tampil itu merupakan mahasiswa UGM yang tengah menempuh pendidikan tinggi di Jogja. Mereka berasal dari Palestina, Jepang, Filipina, Malaysia, Malawi, Italia, Belanda dan Norwegia.
Menurut Yosi, pencak empat jam menjadi upaya agar masyarakat melihat secara lebih dekat keberagaman pencak silat dan memberikan sarana bagi praktisi untuk menunjukkan serta mempromosikan kekhasan aliran mereka.
"Selama dua hari mereka telah mengikuti rangkaian kegiatan pencak wisata budaya festival pencak silat 2024 dengan membuat blankon dan belajar silat," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kami juga menampilkan perguruan pencak silat asal DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, bahkan Kalimantan," tandasnya.
(M Wulan)