Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Orang-orang berdesakan di jalan desa di Dusun Kwagon, Desa Sidorejo, Godean, Sleman, Sabtu (16/11) malam. Bau-bau keringat menyeribak di antara kerumanan manusia itu.
ADVERTISEMENT
"Gak iso nafas aku (tidak bisa bernafas saya)," tutur salah seorang pria kepada temannya.
Dari jarak kurang lebih 100 meter, terdengar seorang laki-laki sedang berbicara dengan suara pelan dan sedikit lirih dari atas panggung.
"Suatu hari, saya bertemu dengan Pakde Djaduk, almarhum bilang ke saya, ingin bawa jazz ke desa-desa," tuturnya.
Orang itu adalah Tompi, penyanyi jazz Tanah Air yang malam itu manggung di gelaran Ngayogjazz 2019. Penyanyi yang juga seorang dokter itu meyakini mendiang Djaduk Ferianto turut hadir bersama para penonton pada malam minggu itu.
"Almarhum pasti tersenyum dari atas sana melihat kita," ucap pria kelahiran Lhokseumawe tersebut.
Seperti diketahui, Djaduk Ferianto, musisi senior Indonesia sekaligus salah satu pencetus Ngayogjazz, meninggal dunia akibat serangan jantung pada Rabu (13/11) atau tiga hari sebelum penyelenggaran acara musik jazz tahunan Yogyakarta itu.
ADVERTISEMENT
(Dionisius)