Konten Media Partner

Warga Indonesia Diajak Waspadai Gangguan Tiroid

5 Oktober 2023 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merck Indonesia saat melakukan skrining gangguan tiroid. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Merck Indonesia saat melakukan skrining gangguan tiroid. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Gangguan tiroid menjadi salah satu kondisi medis dimana hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid tubuh kita tidak sesuai dengan kondisi normal atau kebutuhan tubuh. Hormon tiroid sangat diperlukan untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya gangguan tiroid ini masih sering terabaikan. Diperkirakan sekitar 200 juta orang di seluruh dunia terkena gangguan tiroid dan lebih dari 50% dari penderita gangguan tiroid tidak terdiagnosis.
Di Indonesia, berdasarkan data tahun 2022, jumlah penyandang hipotiroid diperkirakan mencapai 12,4 juta orang dengan tingkat penanganan diperkirakan masih sangat rendah yaitu 1,9% . Sedangkan jumlah penyandang hipertiroid diperkirakan mencapai 13,2 juta dengan tingkat penanganan yang dipeperkirakan juga sangat rendah, hanya 6,2%.
“Gangguan tiroid penting untuk diperhatikan karena jika tidak terdeteksi segera dan mendapatkan penanganan yang tepat, akan menyebabkan kondisi hipertiroidisme atau hipotirodisme yang dapat berdampak serius pada semua kelompok usia,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Maxi Rein Rondonuwu, dalam keterangan, Kamis (5/10/2023).
ADVERTISEMENT
Masyarakat diajak untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya deteksi dini dan diagnosis gangguan tiroid. Sebagai informasi, gangguan tiroid menjadi salah satu penyakit yang bisa diturunkan.
Melihat hal itu, Merck Indonesia memberikan screening tiroid gratis pada masyarakat. Ini jadi upaya untuk tingkatkan kesadaran akan bahaya gangguan tiroid.
“Kami menyadari bahwa tantangan besar yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap gangguan tiroid, bahkan di kalangan dokter. Sebab, kondisi gangguan tiroid memiliki gejala yang bervariasi dan sering disalahtafsirkan sebagai penyakit lain,” ujar Head of China & International Healthcare, Merck KGaA, Hong Chow.
Pihaknya telah berikan pelatihan pada 52 ribu tenaga Kesehatan serta gelar skrining pada 3 juta populasi dewasa yang beresiko tinggi di 7 ribu fasilitas Kesehatan. Harapannya, di tahun 2030 nanti terapi penanganan hipotiroid dan hipertiroid akan meningkat.
ADVERTISEMENT
“Lebih dari 2.000 orang di 18 kota telah menjalani pemeriksaan Hormon Pemicu Tiroid (Thyroid-Stimulating Hormone/TSH). Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, 21% peserta telah terdeteksi mengalami gangguan tiroid. Kami berharap hasil tersebut dapat mendorong para partisipan dengan risiko gangguan tiroid untuk segera mendapatkan perawatan yang tepat," kata Hong.