Konten Media Partner

Ada Potensi Tsunami, BPBD Kabupaten Malang Percaya Warga Lokal Berpengalaman

30 September 2020 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan menanggapi santai kabar tersebut
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan menanggapi santai kabar tersebut
ADVERTISEMENT
MALANG - Berdasarkan tim riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Kabupaten Malang menjadi salah satu wilayah yang berpotensi diterjang gelombang tsunami. Menanggapi hal tersebut, Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan menanggapi santai kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan jika berita-berita seperti itu sudah diembuskan sejak 2017 lalu. "Kalau berita ini sebenarnya dari tahun 2017 sudah ada," ungkapnya usai video conference kesiapsiagaan bencana tsunami bersama Gubernur Jawa Timur pada Selasa (29/09/2020) di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Ia juga menegaskan jika hasil dari tim riset ITB adalah potensi dan bukan prediksi. "Saya kembali menekankan jika berita ini adalah potensi dan bukan prediksi. Kita sering tidak bisa membedakan mana potensi dan mana prediksi," tegasnya.
Menurutnya,tidak hanya bencana tsunami, tetapi ada beberapa potensi bencana yang lain. "Potensi kita berada di gunung juga ada potensi gunung meletus, dan ketika diubah menjadi prediksi maka pertanyaannya kapan terjadi," sambungnya.
Bambang pun mengakui jika ada kendala saat mengajarkan mitigasi pada masyarakat lokal. "Ketika untuk memitigasi masyarakat memang butuh waktu lama dan tidak bisa serta merta langsung bisa," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Namun, ia percaya kepada pengalaman masyarakat lokal dalam menanggulangi bencana. "Artinya siap ini kan mereka tahu ada kejadian seperti ini tidak hanya sekarang saja, tahun 1994 mereka sudah mengalami sendiri di (Pantai) Tamban itu. Maka dari itu mereka lebih paham dari kita-kita ini, artinya dari pengalaman-pengalaman yang ada," bebernya.
Terlebih, Kampung Sigap Bencana (KSB) dan Desa Tangguh Bencana (Destana) sudah didirikan di wilayah-wilayah pesisir Malang Selatan. "Kampung Sigap Bencana kita ada 1 yang dibentuk oleh Dinas Sosial di Bantur. Kemudian terkait desa tangguh bencana sudah ada 9," pungkasnya.