Konten Media Partner

BOS Kabupaten Malang Cair, Siswa Siap-siap Sekolah Tatap Muka

30 November 2020 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi siswa. Foto: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siswa. Foto: Kumparan
ADVERTISEMENT
MALANG - Bantuan Operasional Sekolah Kabupaten (BOSKAB) Malang akhirnya cair. Dana tersebut cair untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Malang, Rahmat Hardijono, mengatakan jika dana BOSKAB sudah ditransfer seminggu yang lalu. "Dana BOSKAB sudah cair dan ditransferkan melalui rekening secara bertahap sejak seminggu lalu," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Sementara BOSKAB untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), rencananya akan segera cair minggu ini. "Yang dibawah Kemenag (Kementrian Agama) mulai dari MI sampai MTs sudah diajukan, InsyaAllah minggu ini sudah cair," ungkapnya.
Rincian bantuan BOSKAB adalah setiap siswa SD/MI bakal menerima Rp 15 ribu per bulan dan siswa SMP/MTs akan menerima Rp 50 ribu per bulan.
"Kami juga langsung mencairkan dengan kelipatan 4 bulan, jadi misalkan siswa SD yang menerima Rp 15 ribu per bulan akan langsung mendapatkan Rp 60 ribu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, langkah ini diambil karena APBD 2020 harus segera dibelanjakan sebelum memasuki akhir Desember 2020.
Dana BOSKAB sendiri diambil dari Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malang 2020 saat rapat paripurna, pada Agustus 2020 lalu.
Dana BOSKAB ini direncanakan untuk persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka yang sudah mendapatkan lampu hijau dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.
"Dana BOSKAB ini untuk memenuhi kesiapan check list terhadap 6 syarat tatap muka berupa protokol kesehatan," bebernya.
6 syarat protokol kesehatan yang dimaksud berupa kesiapan sanitasi dan kebersihan lingkungan sekolah seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer, fasilitas kesehatan, tersedia masker, tersedia thermogun, pemetaan kesehatan di lingkungan sekolah, dan prosesi KBM tatap muka wajib melalui persetujuan komite wali siswa.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Rahmat tidak memaksa sekolah-sekolah di Kabupaten Malang untuk melaksanakan KBM tatap muka. "Silahkan saja (KBM tatap muka) kalau sudah siap, tapi kami masih akan melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak. Karena dari survei yang kami lakukan, masih sedikit sekolah yang siap," pungkasnya.