Konten Media Partner

Foto: Konstruksi Paving Andesit Kayutangan Heritage Lulus Uji Coba

20 Desember 2020 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Kayutangan Heritage Siap Dibuka Besok

Paving andesit Kayutangan Heritage. Foto: Ben
zoom-in-whitePerbesar
Paving andesit Kayutangan Heritage. Foto: Ben
ADVERTISEMENT
MALANG - Deadline atau tenggat waktu pengerjaan proyek revitalisasi Kayutangan Heritage dijanjikan rampung pada hari ini, Minggu (20/12/2020).
Paving andesit Kayutangan Heritage. Foto: Ben
Sehingga, jalur protokol Kota Malang ini kembali aktif dan bisa mengurai penumpukan kendaraan di jalur lain akibat penutupan jalan Kayutangan selama dua bulan lalu.
Paving andesit Kayutangan Heritage. Foto: Ben
Saat ini, pelaksana proyek masih merampungkan sejumlah area konstruksi jalan agar ketahanannya teruji maksimal.
Paving andesit Kayutangan Heritage. Foto: Ben
Sebelumnya, pada Sabtu (19/12/2020), uji coba ketahanan konstruksi jalan terhadap beban kendaraan seberat 14 ton sudah dilakukan. Hasilnya, diklaim aman. Paving dari batu andesit saat dikenakan beban kendaraan berat diakui masih teruji stabil.
Paving andesit Kayutangan Heritage. Foto: Ben
Konsultan Pengawas Proyek Kayutangan Heritage, Warjo, menuturkan uji coba dibagi jadi 3 tahap, yaitu traksi, lendutan, dan tumbukan.
Paving andesit Kayutangan Heritage. Foto: Ben
Dia menjelaskan, tahapan pertama (traksi), uji kekuatan menahan beban kendaraan sudah dilakukan. "Itu melihat reaksi sentuhan antara permukaan jalan dengan ban kendaraan. Caranya, kendaraan jalan dengan kecepatan tertentu lalu langsung di rem mendadak. Disitu dilihat, apa ada perubahan atau tidak," jelasnya.
Paving andesit Kayutangan Heritage. Foto: Ben
Lalu, tahapan kedua yakni lendutan adalah metode untuk melihat apakah terjadi perubahan konstruksi pada jalan setelah dilewati oleh kendaraan berat. Seperti apakah muncul gelombang pada konstruksi yang bisa dipantau dengan alat bernama waterpass.
ADVERTISEMENT
Paving andesit Kayutangan Heritage. Foto: Ben
"Di sepanjang 120 centimeter kami lihat ada perubahan atau tidak, itu yang kami lihat. Ternyata dibuktikan tidak berpengaruh sama sekali,'' ujarnya.
Kemudian, tahap terakhir adalah dengan metode tumbuk, yakni pengujian konstruksi dengan cara menekan permukaan tanah dengan kendaraan berat. "Kita lihat apakah ada getaran material atau bahkan kehancuran. Hasilnya, sejauh ini aman,'' pungkasnya.
Hingga saat ini, pihaknya hanya tinggal menunggu instruksi lebih lanjut dari pimpinan, sembari melakukan finishing di sejumlah sisi untuk pemaksimalan.
Sebelumnya, sejumlah Forkopimda Malang Raya telah mengultimatum pelaksana proyek untuk merampungkan kerjaan sesuai target.
"Senin (21/12/2020) insya Allah sudah buka dan jalan sudah bisa dilalui,'' kata Wali Kota Malang, Sutiaji, belum lama ini.
Dengan selesainya proyek ini tepat waktu, antisipasi dampak peningkatan lalu lintas menjelang liburan Natal dan Tahun Baru mendatang, bisa terjaga. Pasalnya, selama ini, juga ada proyek yang bebarengan yakni Jembatan Kedungkandang yang juga berdampak pada kemacetan dimana-mana.
ADVERTISEMENT
Apalagi, tren angka kasus penularan COVID-19 di Kota Malang bahkan di daerah lain justru melonjak tinggi. Malang, kata dia sudah masuk zona merah. "Kalau ada kemacetan, ditakutkan rawan tertular dan menularkan virus. Kan pasti ada banyak wisatawan luar kota juga ya,'' imbuhnya.