Konten Media Partner

Gunung Semeru Bergolak, Aktivitas Pendakian Ditutup

30 November 2020 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guguran lava yang turun dari kawah Jonggring Saloko, Puncak Mahameru, Gunung Semeru, Jawa Timur, pada Jumat (27/11/2020). Foto: BB TNBTS
zoom-in-whitePerbesar
Guguran lava yang turun dari kawah Jonggring Saloko, Puncak Mahameru, Gunung Semeru, Jawa Timur, pada Jumat (27/11/2020). Foto: BB TNBTS
ADVERTISEMENT
MALANG - Memperhatikan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru terhitung sejak Jumat lalu (27/11/2020), Balai Besar Taman Nasional Bromo Tenggger Semeru (BB TNBTS) memutuskan untuk menutup aktivitas pendakian per hari ini, Senin (30/11/2020), hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
ADVERTISEMENT
Humas BB TNBTS, Sarif Hidayat, menyebutkan adanya peningkatan aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, masuk kategori level II Waspada. Sehingga, pihaknya memutuskan untuk menutup segala aktivitas warga disana, termasuk pendakian.
"Untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jonggring Saloka dan mengutamakan kepentingan keselamatan jiwa pendaki, maka jalur pendakian untuk sementara ditutup total hingga batas waktu yang tak bisa ditentukan,'' ungkapnya, pada Senin (30/11/2020).
Lebih lanjut, pihaknya akan segera menerjunkan personel untuk melakukan penyisiran, memastikan kawasan Gunung Semeru telah steril dari pendaki. Ini, sebagai langkah preventif demi keselamatan semua.
“Harapannya semua pendaki per hari ini sudah balik (turun) semua,” inginnya.
Sementara, lanjut dia, bagi calon pendaki yang telah memesan tiket pendakian sejak jauh-jauh hari, Sarif mengatakan, akan menyiapkan skema re-scheduling atau penjadwalan ulang hingga jalur pendakian dipastikan kembali buka. "Iya, kita siapkan mekanisme re-scheduling,'' katanya.
ADVERTISEMENT
Penutupan ini menyusul adanya peningkatan aktivitas yang ditandai dari adanya lava turun dari Kawah Jonggring Saloko, namun dengan skala lebih besar dari biasanya.
Selain itu, juga terlihat beberapa kali asap mengepul dan membumbung tinggi. Hingga saat ini, visual Puncak Semeru lebih banyak tertutup kabut. Terakhir, letusan teramati 3 kali dan tinggi asap mencapai sekitar 100 m, dengan warna asap putih tebal yang condong ke arah barat daya.
Sementara itu, guguran dan lava pijar teramati terjadi sebanyak 13 kali dengan jarak luncur 500-1000 m dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan (ujung lidah lava 500 m dari puncak) dengan amplitudo terekam 12 mm lama gempa 1994 detik.
Sesuai rekomendasi PVMBG PGA, menyatakan bahwa masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas.
ADVERTISEMENT
"Informasi yang disampaikan PGA terkait peningkatan semeru ini masih terjadi. Diimbau agar masyarakat Sekitar DAS curah kobokan dan sekitarnya untuk tetap waspada dan tenang,'' kata Sarif.
Hingga saat ini, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan PGA Gunung Sawur terkait jejak rekam aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.