Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Implementasi Merdeka Belajar, FEB Unisma Gelar MoU dengan Dunia Industri
20 Desember 2020 17:44 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Tuntutan stakeholder terhadap kualitas lulusan perguruan tinggi dan implementasi kebijakan Kampus Merdeka, mendorong Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) semakin getol menggandeng dunia usaha dan dunia industri untuk berkolaborasi dalam meningkatkan Tridharma Perguruan Tinggi.
ADVERTISEMENT
"FEB Unisma sebagai institusi pendidikan tinggi, berkewajiban untuk meningkatkan kualitas lulusan yang sejalan dengan kebutuhan industri," jelas Dekan FEB Unisma, Nur Diana, di sela sambutan Penandatanganan MoU antara FEB Unisma dengan Kantor Akuntan Publik Hari Purnomo dan Jaswadi, pada Jumat (18/12/2020.
"Disamping harus mampu menyediakan kurikulum berkualitas yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan isu-isu bisnis maupun keilmuan terkini. Ini sejalan dengan apa yang dituntut dalam implementasi program Merdeka Belajar," imbuhnya.
Dalam kesepakatan kerjasama ini, berisi perjanjian tentang pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta membangun jaringan yang dapat meningkatkan kinerja kedua belah pihak.
Sementara itu, Jaswadi bertekad, dengan MoU ini, pihaknya mampu berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi dari sisi praktik akuntansi, audit, maupun financial management.
ADVERTISEMENT
Sebagai implementasi MoU ini, dalam waktu bersamaan, digelar Webinar Deteksi Rent Seeking Behaviour, Workshop Kertas Kerja Praktik Audit Berbasis Digital, Magang Kerja, dan lain sebagainya.
Jaswadi selaku narasumber webinar yang membahas tentang Deteksi Rent Seeking Behaviour Dalam Proses Audit, memaparkan bahwa Rent Seeking Behaviour merupakan perilaku tidak terpuji.
"Sehingga dalam proses audit harus dikendalikan dalam fraud control, dimana harus diciptakan internal audit yang baik dalam entitas bisnis, disamping satuan pengawas internal yang efektif," jelasnya.
Sambil mengutip hasil survey yang digelar ACFE, Jaswadi memaparkan tanda-tanda kejadian fraud. Diantaranya: hidup berlebihan, kesulitan keuangan, unusual closed antar vendor, dan lain sebagainya.(ads)