Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Jenazah Petinju Hero Tito Langsung Dimakamkan Setibanya di Malang
4 Maret 2022 14:20 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
MALANG – Jenazah Petinju Hero Tito Langsung Dimakamkan setibanya di Malang , Jumat (4/3/2022). Suasana duka dan isak tangis menyelimuti proses pemakaman jenazah petinju asal Malang Hero Tito di TPU Dusun Sindurejo Desa Banjarejo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Selain sanak saudara, tetangga hingga promotor tinju Indonesia Armin Tan dan mantan promotor tinju Hero Tito saat mengikuti d'Kross Boxing Camp, Ade Herwanto nampak hadir mengantarkan kepulangan petinju sekaligus sang Juara Dunia World Profesional Boxing Federation (WPBF) 2016 itu.
Usai mengikuti proses pemakaman, Armin mengaku trauma dengan meninggalnya Hero setelah terkena upper cut dalam pertandingan melawan James Mokoginta pada rondenke-7 di Holywings, Minggu (27/2/2022) kemarin.
"Saya merasa bersalah dengan Hero. Rasanya kenapa saya harus menandingkan dia, tapi ya namanya musibah tidak ada yang tahu," ujarnya.
Di sampaikan, bahwa nasib Hero dalam pertandingan tidak disangka-sangka bahkan cenderung mengejutkan. Mengingat persiapan Hero yang dinilai sudah cukup mayang dan terakhir bertanding pada bulan April tahun 2021.
ADVERTISEMENT
"Persiapannya yang sekarang ini jauh lebih baik menurut saya. Tempat Camp nya juga lebih dekat dan lebih bersih. Sehingga saya tidak menyangka terjadi musibah seperti ini," terangnya.
Tambah Armin, bahwa meninggalnya Hero bisa jadi diakibatkan akumulasi luka dan pukulan yang didapat dari pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Apalagi, berdasarkan dari hasil CT-Scan menunjukkan bahwa kemungkinan Hero mendapat cidera parah akibat pertandingan terakhir itu tidak mungkin.
Karenanya, Armin berharap agar regulasi pertinjuan di Indonesia dapat diperbaiki. Terlebih dengan mengutamakan pemeriksaan kesehatan para petarung.
"Menurut saya pemeriksaan kesehatannya sejauh ini sedikit saja. Hanya stetoskop dan pengecekan darah. Padahal menurut saya itu belum cukup. Terutama petinju yang bertanding di kejuaraan nasional harus MRI, HIV Test, Hepatitis tes agar kejadian-kejadian serupantidak terulang kembali," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, diketahui, petinju berjuluk The Lion Tito ini harus menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta. Pria berusia 36 tahun ini tumbang dan koma akibat upper cut dari James Mokoginta dalam pertandingan Holywings Sport Show, Minggu (27/2/2022).
Hero sempat mengalami pendarahan di bagian otak depan sehingga membuatnya dalam kondisi kritis. Penanganan operasi dan upaya medis lainnya telah dilakukan. Namun kondisinya tak kunjung membaik hingga akhirnya dinyatakan meninggal pada Kamis (3/3/2022) pukul 17.15 WIB.
Meski demikian, petinju bergaya ortodoks dan counter boxer ini pernah mengharumkan nama daerah dan negaranya bahkan di kancah Internasional.
Salah satunya, dia tercatat telah menjuarai Juara Dunia WPBF kelas ringan pada 2016. Kemudian menjadi Juara Nasional berbagai kelas pada tahun 2012, 2013, 2016 dan 2017
ADVERTISEMENT
Petinju Legendaris D'Kross Boxing Camp
Meninggalnya Hero Tito banyak meninggalkan kenangan. Di antaranya Ade Herawanto, Frontman komunitas D'Kross yang dulu pernah menjadi promotor petinju bernama asli Heru Purwanto ini mengenang. Sosok almarhum sudah dianggap Ade seperti anaknya sendiri.
"Dia awal masuk tinju profesional sampai dengan juara nasional beberapa kali dan jadi juara dunia saat masih di D'Kross. Jadi dia sudah seperti anak saya sendiri," kata Ade.
Bagi Ade, Hero Tito adalah sosok yang rendah hati, santun, sederhana, dan ramah kepada semua orang. Ia lucu tapi juga kikuk saat harus serius.
"Ia selalu terkesan kikuk jika menemui saya untuk berdiskusi berbagai macam hal. Dia selalu minta waktu khusus untuk jagongan berdua," beber Ade.
Hero Tito tidak pernah memutus tali silaturahmi, meski sudah tidak bertinju di dkross. Ia bahkan lebih sering berkunjung ke rumah Ade untuk menghibur istri dan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
"Istri saya nangis karena teringat Heru sering datang ke rumah sambil melatih anak perempuannya, Caca, dan juga anak kecil-kecil tetangga rumah. Tujuannya untuk menghibur istri dan anak-anak saya. Ia membuktikan bahwa ia memiliki loyalitas tanpa batas," ujar Ade.
Saat masih tergabung di Sasana D'Kross, Hero Tito juga sering berkunjung ke rumah Ade maupun ke markas studio D'Kross sambil membawa kue jajan pasar buatan ibunya seperti cenil, lupis, ketan, dan lain-lain. "Sambil cengar cengir dia bilang, 'Buatan emak untuk Sam Ade D'Kross,'" kenang Ade.
"Hero Tito saya anggap mati syahid karena meninggal saat berjuang demi menafkahi anak istri dan berjuang untuk mengharumkan Bumi Arema," kata Ade.
Ade meninggal di pertarungan terakhirnya melawan James Mokoginta untuk memperebutkan sabuk kelas ringan Asosiasi Tinju Indonesia. Ia berencana lanjut bertanding di Toowoomba, Brisbane, Australia pada 12 Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
"Tapi semua sudah ditulis oleh Allah SWT dan sudah ditentukan bahwa perjuangannya harus berhenti di pertandingan minggu kemarin itu. Namun saya yakin semangat juangnya tidak akan pernah terhenti oleh apa pun. Untuk pejuang ring tinju dan pejuang silaturahmi, Hero Tito, anak lanang kami, semoga khusnul khotimah," tutup Ade.