Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kolaborasi 3 Mitra, FEB Unisma Gelar Sekolah Pasar Modal Tingkat Lanjut
13 Januari 2021 19:11 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) tancap gas di awal tahun. Setelah mendapatkan prestasi dalam kompetisi 10 days Challenge yang digelar oleh Bursa Efek Indonesia, Rabu (13/1/2021) mengeglar Sekolah Pasar Modal (SPM) tingkat lanjut atau advance. Tema SPM ini ialah ‘Mencari Passive Income Melalui Investasi Saham’. Acara SPM ini digelar dengan menggandeng tiga instansi mitra yakni PT Bursa Efek Indonesian (BEI) kantor perwakilan Jawa Timur, PT IPOT, dan OJK Malang. Hal ini dinilai akan meningkatkan literasi di bidang sektor keuangan dan pasar modal. Narasumber acara ini di antaranya, Asikin Ashar SE, ME, Trainer Senior PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur, Ami Nabila, Branch Manager PT IPOT Malang, dan Indrawan Nugroho Utomo, Trainer OJK Malang.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana, menyampaikan bahwa apresiasi yang setinggi-tinggi atas kolaborasi yang dibangun dengan FEB Unisma, PT BEI kantor perwakilan Jatim, PT IPOT, dan OJK Malang. Diana berterimakasih karena semua mitra mendukung kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal dalam bentuk Sekolah Pasar Modal mulai tingkat dasar maupun lanjut. Bahkan, dukungan ‘Gerakan Yuks Menabung Saham’. Di samping itu pencapaian Prestasi Ranking 1 Galeri FEB Unisma dalam kompetisi 10Days Challenge untuk kedua kalinya. Tak hanya itu, FEB Unisma juga masuk kategori masuk 10 besar di masa pandemi COVID-19.
“Kolaborasi saat ini yang terbangun antara FEB Unisma dengan industri pasar modal dalam rangka penguatan kompetensi lulusan yang berdaya saing. Khususnya di bidang pasar modal merupakan implementasi kebijakan kampus merdeka. Kampus tidak boleh berdiri sendiri dalam mencetak lulusan yang kompeten. Hal ini menjadi komitmen FEB Unisma yang sejak awal berdirinya selalu menggandeng dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam impelementasi tri dharma perguruan tinggi,” jelas Diana.
ADVERTISEMENT
Laboratorium Inovasi yang dimiliki FEB Unisma, sambung Diana, dalam bentuk galeri investasi merupakan sarana penguatan softskill dan hardskill mahasiswa yang didukung oleh PT BEI, OJK , PT IPOT. Bahkan untuk sertifikasi kompetensi, Dia menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan TICMI. “Inilah upaya terbaik yang harus senantiasa dibangun FEB Unisma agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kami berupaya mencetak lulusan yang mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis, sehingga daya inovasi dan kretivitas senantias kami tanamkan pada mahasiswa hingga lulus menjani sarjana,” tegas Diana.
Sementera itu, Kepala BEI perwakilan Jawa Timur, Dewi Sriana Rihantyasni dan Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, sangat mengapresiasi prestasi Galeri Investasi FEB Unisma. Apalagi Unisma secara berturut-turut menjadi ranking 1 dalam kompetisi 10 Days Challenge yang diumumkan BEI pada 7 Januari 2021 lalu. Mereka serempak mengatakan prestasi tersebut sangat membanggakan bagi BEI Kantor perwakilan jawa Timur dan OJK Malang. Selanjutnya Dewi menyampaikan kinerja BEI yang selama pandemi ini memberikan kinerja yang terbaik.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat pesimis menghadapi pandemi ini, ternyata hal diluar ekspektasi kami terjadi. Ada penambahan sebanyak 51 tercatat dengan saham baru sehingga total emiten pada tahun 2020 sebanyak 713 semoga ada sinyal baik di tahun 2021. Rata-rata Transaksi sepanjang tahun 2015- 2019 sebesar Rp 7,6 trilyun sedangkan pada masa pandemi tahun 2020 rata rata mencapai Rp 9,18 trilyun. PT Bursa Efek Indonesia mendapatkan The Best VIVA Award sebagai The Best Islamic Award untuk pasar modal syariah,” jelasnya di depan peserta webinar.
Perkembangan ini, kata Dewi, tak luput dari kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal yang senantiasa dilakukan di masa pandemi karena adanya keterbatasan sarana sosialisasi pentingnya investasi.
Sementara itu, Sugianto Kasmuri, selaku Ketua OJK Malang, banyak memaparkan hasil survei OJK berkaitan literasi keuangan di Indonesia untuk tingkat nasional mencapai 38 persen di tahun 2019 dengan tingkat inklusinya 76 persen. Artinya, terang Sugiarto, terdapat gap yang cukup besar antara tingkat inklusi dan tingkat literasi. Di tingkat Jawa Timur, literasi keuangan jauh lebih baik dengan nilai 48 persen. “Hampir separuh penduduk di Jawa Timur sudah melek terhadap risiko . Di sisi Pasar Modal masih jadi PR kita bersama karena literasinya masih sedikit yaitu 4,92 persen,” katanya.
Sugiarto menekankan bahwa pentingnya kegiatan SPM merupakan sinergi dari dunia industri pasar modal, dunia pendidikan, dan OJK. Tujuannya, imbuhnya, untuk membuka wawasan dan keilmuan dan pengetahuan bagi milenial yang berminat investasi di pasar modal karena di luar negeri belajar investasi sejak dini. “SPM ini merupakan sarana positif untuk membantu menambah income mahasiswa. Saat ini banyak cara menambah income misalnya melalui passive income,“ terang Sugianto.
Sementara itu, kegiatan dilanjutkan dengan SPM tingkat lnjut dengan tema Mencari Passive Income dengan Investasi di Pasar Modal. Para pemateri seperti Indrawan Nugroho Utomo, Trainer OJK Malang, dengan topic ‘Waspada Investasi’. Sedangkan, Asikin Ashar, Trainer Senior PT Bursa Efek Indonesia kantor perwakilan Jawa Timur memberikan materi tentang ‘Market Update’ dan Ami Nabila, Branch Manager PT IPOT Malang, memberikan materi ‘Analisis Teknikal dan Fundamental Investasi di Pasar Modal’. (ads)
ADVERTISEMENT