Konten Media Partner

Kronologi Terungkapnya Kedok Pengidap Fetish Mukena di Malang

21 Agustus 2021 12:02 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu korban fetish mukena melapor ke Polresta Malang Kota. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu korban fetish mukena melapor ke Polresta Malang Kota. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Setelah Gilang pengidap fetish kain jarik, asal Surabaya, kini ada lagi pengidap serupa di Kota Malang yang bikin heboh. Bedanya, objek fetish di kasus ini adalah mukena. Diduga, pelakunya adalah Dimas Alvian, mahasiswa di Malang nyambi fotografer.
ADVERTISEMENT
Total, ada sekitar 10 korban yang termanipulasi oleh tipu daya lelaki ini dengan modus endorsement foto katalog online shop. Belakangan, hasil foto-foto mereka ini malah nampang di akun OA berkonten fetish @pecinta_mukena yang cenderung mesum.
Mencuatnya kasus ini bermula dari sebuah utas di twitter oleh @jeehantz yang mengungkap tabir selubung modus yang dilancarkan pelaku. Apa yang terjadi seperti diceritakan di utas itu juga dialami korban lain, yakni AZ (21) ikut buka suara. Berikut kronologinya :
Maret 2020
Admin akun online shop bernama Riya terus mengomentari instastory pribadi AZ. Dia memuji-muji sampai menawarinya jadi model foto katalog online shop.
Singkatnya, AZ pun sepakat dengan rate card yang diberikan dan menjalani sesi pemotretan sesuai jadwal. Hanya saja, waktu hari H, Riya tidak datang.
ADVERTISEMENT
''Yang datang hanya fotografer ini (Dimas). Saya tanya, katanya Riya gak bisa datang karena hamil dan ikut dinas suami ke luar kota. Ya udah gak ada yang aneh pas itu karena ya suasana yang dibangun terkesan profesional,'' tutur AZ.
Januari-Juni 2021
AZ kembali ditawari jadi model untuk sesi katalog tahun 2021. Namun dia menolak karena rate card yang diberikan terlalu murah. Waktu kali pertama jadi model juga sudah merasa aneh karena properti mukena kondisinya lusuh dan tak rapi.
Pemilik akun tetap ngeyel dan menawari project lain dengan menjadi MUA-nya. AZ pun sepakat, bahkan telah mendandani 4-5 model perempuan untuk katalog online shop yang sama. AZ pun mengakui selama keterlibatan dia menjadi MUA itu, dia tidak pernah menjumpai perempuan bernama Riya ini.
ADVERTISEMENT
Agustus 2021
Belang fotografer ini mulai terungkap. Salah seorang model mendapati foto-foto memakai mukenanya itu di akun twitter @pecinta_mukena.
Tak hanya foto, dalam postingan akun fetish ini juga disertakan caption nama lengkap model hingga akun Twitternya. Tak hanya satu orang model saja, tapi juga ada model-model lainnya yang diunggah.
''Selain itu kualitas fotonya HD, gak mungkin kualitas HD kalau screenshot di Instagram," imbuhnya.
Sejumlah model yang menerima job ini kelabakan. Mereka pun berlomba-lomba meminta tanggung jawab pemilik akun bernama Riya itu. Namun, jawaban yang didapat tidak memuaskan.
Hingga kemudian mereka mendapati belang pelaku ini dari aplikasi Get Contact. Di nomor yang sama, diketahui hanya ada 2 nama yang tersimpan dengan 2 nama yakni Riya dan lelaki ini. Riya dan Dimas adalah orang yang sama.
ADVERTISEMENT
''Aku juga dikabari model lain kalau selama ini Mbak Riya ini ya Mas D ini. Kita cek di Get Contact nomor Mbak Riya ini ternyata banyak yang namain D ini," ungkap AZ.
Kamis, 19 Agustus 2021
Tak lama kasus ini viral, beredar video permintaan maaf oleh seorang lelaki berkacamata yang mengunggah video klarifikasi disertai permintaan maaf. Sejumlah korban pun mengkonfirmasi bahwa lelaki dalam video ini adalah pelakunya.
Dalam video yang diunggah terduga pelaku, dia mengakui perbuatannya dan memohon maaf. Lelaki berlogat cadel ini juga berjanji akan segera menghapus semua foto korbannya, termasuk di file pribadi.
"Saya mau mengklarifikasi bahwa foto tersebut adalah untuk konsumsi saya pribadi, tidak untuk dijual di manapun. Hanya konsumsi saya pribadi. Kurang lebihnya mohon maaf dan terima kasih," ucapnya, dalam video.
ADVERTISEMENT
Permintaan maaf ini disertai dengan janjinya untuk menghapus semua file foto para korban yang dia foto, baik di sejumlah akun media sosial maupun laptop pribadinya.
"Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang terjadi. Saya mengakui saya bersalah telah menempatkan dan tidak meminta izin kepada model yang bersangkutan. Saya bertanggung jawab dan akan menghapus semua foto yang ada di laptop saya," katanya.
Jumat, 20 Agustus 2021
Usai belang pelaku ini mencuat, sejumlah korban pun memberanikan diri untuk speak up. Total ada 10 korban mulai berhimpun dan melaporkan dugaan kasus penipuan dan pelecehan seksual ini pada polisi.
Informasi dihimpun, latar belakang korban ini juga beragam, ada yang model profesional, model mahasiswi, bahkan ibu rumah tangga. Dalam sesi fotografinya, pelaku juga mengaku lulusan salah satu kampus swasta di Malang.
ADVERTISEMENT
"Kebanyakan Malang, tapi ada juga yang dari luar kota. Rata-rata mahasiswa dan ada yang ibu rumah tangga," beber AZ.
Saat ini, para korban sudah didampingi salah satu lembaga perempuan.
Kasus ini dipolisikan lantaran tidak terima karena perjanjian kerja sama yang disepakati berujung disalahgunakan. "Saat ini sudah ada 10 orang model yang jadi korban. Kami sudah buat grup WhatsApp dan berencana melapor ke Polisi," ujarnya
Atas kasus yang kepalang viral ini, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudho Riambodo, mengaku siap bergerak cepat mengatasi jika memang korban dan barang bukti yang ada terkumpul.
Sejauh ini, Tinton juga telah berkoordinasi dengan Divisi Cyber Polda Jawa Timur karena kasus ini berkaitan dengan media sosial.
ADVERTISEMENT
"Untuk melakukan pelacakan kami berkoordinasi dengan Tim Cyber Polda Jatim. Karena perlu ada bukti dan inikan dari media sosial. Karena viral saat ini kami berkoordinasi dengan unit cyber," ujarnya.
Namun, dia masih belum bisa memastikan apakah pelaku melanggar tindak pidana asusila atau ITE. Pihaknya masih akan mengumpulkan data dan bukti terkait kasus ini. Baru nanti bisa ditentukan.
"Kita pelajari dulu. Kami saat ini masih menerima beberapa screenshot saja, dan ini masih dalam pendalaman," pungkasnya.