Lathifah Shohib Janji Perbaiki Pendidikan di Kabupaten Malang

Didik dan Lathifah. Foto: Rizal Adhi

MALANG - Usai resmi mendapat surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Lathifah Shohib mulai merancang program-programnya.

Sebagai anggota Komisi X DPR RI, dia melihat pendidikan di Kabupaten Malang masih perlu banyak diperbaiki, terutama sekolah-sekolah swasta.

"Program kita mengutamakan kesejahteraan rakyat dan sumber daya manusia melalui pendidikan. Kemudian mengeksplorasi potensial Kabupaten Malang yang selama ini belum sempat dipikirkan kepala daerah sebelumnya," ungkap Lathifah, usai penyerahan surat rekomendasi, di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB, pada Sabtu (15/8/2020).

Dia juga akan mengkaji potensi-potensi Kabupaten Malang yang luput dari perhatian Bupati Malang sebelumnya.

"Potensi-potensi ini perlu kita kaji kembali saat ini, tapi yang jadi prioritas adalah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan," tegasnya.

Kerabat Presiden Indonesia ke-3 ini mencontohkan salah satu program yang dia usung saat di Komisi X DPR RI.

"Awal Agustus saya menyerahkan SK (Surat Keputusan) PIP (Program Indonesia Pintar) untuk SD ada 13.000 lebih, untuk SMP 7.000 lebih, dan SMA/SMK sekitar 8.000. Jadi jumlah semua 29.600 siswa se-Kabupaten Malang," bebernya.

"Dan di tahap 2 ini masih ada 7.000 sampai 10.000 siswa yang belum terbit dan masih dalam proses input disini," ungkapnya.

Alumni Universitas Negeri Malang ini menjelaskan, PIP adalah program hibah dana pendidikan agar para siswa dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Banyak yang sudah merasakan bahkan yang sudah sampai dapat Bidik Misi di KIP Kuliah ini. Dan alhamdulillah anak-anak yang kita bantu mendapatkan Bidik Misi KIP Kuliah ini IP nya bagus-bagus semua," ujarnya.

Terakhir, dia berharap jika program ini bisa membantu para pelajar sampai ke jenjang S2. "Selanjutnya kita fasilitasi untuk mendapatkan beasiswa S2 dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) atau lembaga penyedia beasiswa yang lain," tutupnya.