Lathifah Shohib Siap Lanjutkan Tren Pemimpin Perempuan di Jawa Timur

Lathifah Shohib. Foto: Tim Kampanye Ladub

MALANG - Tren kepala daerah perempuan di Jawa Timur nampaknya bakal menjadi senjata ampuh Lathifah Shohib untuk mengarungi kontestasi Pilkada Kabupaten Malang 2020.

Pasalnya, mayoritas masyarakat mulai percaya agar daerahnya dipimpin oleh seorang perempuan.

Di Jawa Timur saja, kini setidaknya ada 10 pemimpin perempuan yang menjabat sebagai kepala daerah. Mulai dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini; Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko; dan lain sebagainya.

Lathifah Shohib. Foto: Tim Kampanye Ladub

Peneliti LSI Deny JA, Dito Arief, menyebutkan jika secara kuantitatif, pemimpin perempuan di Jawa Timur makin bertambah. Bahkan, secara kualitas, pemimpin perempuan di Jawa Timur berhasil memajukan daerah.

"Contoh paling bagus adalah Wali Kota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur. Kerja beliau berdua sudah diakui secara nasional," kata Dito, pada Selasa (13/10/2020).

Meski Jawa Timur terkenal dengan corak masyarakat yang nasionalis-religius, Dito melihat kehadiran pemimpin perempuan masih dapat diterima dengan sangat baik.

Pria berambut gondrong ini mengungkapkan, isu gender kini tidak tampak dalam dinamika pemilih dalam banyak momen politik di Jawa Timur.

"Ini menjadi keniscayaan pada Pilkada tahun ini akan terpilih kembali pemimpin perempuan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Tidak tertutup kemungkinan di Kabupaten Malang yang memiliki calon bupati perempuan," paparnya.

Terlebih saat melihat sosok Lathifah Shohib, Dito menjelaskan, wanita yang akrab disapa Bu Nyai itu merupakan sosok pemimpin yang baik dan sudah berpengalaman.

"Kita tahu jika beliau memiliki nasab yang baik dari segi kepemimpinan yakni sebagai cucu pendiri NU dan juga mantan Anggota DPR RI. Jadi saya kira beliau sudah berpengalaman," ujarnya.

Sementara itu, Calon Bupati Malang nomor urut dua, Lathifah Shohib, menyatakan siap untuk melanjutkan tren keberhasilan para pemimpin perempuan di Jawa Timur.

Menurutnya, sudah saatnya perempuan turut mewarnai panggung politik dan pemerintahan. "Perempuan harus menjadi bagian penting dalam proses pengambilan kebijakan dan turut menentukan arah pembangunan daerah," bebernya.

Terakhir, Bu Nyai juga mengungkapkan data, saat ini banyak negara yang dipimpin perempuan justru dinilai berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19. "Contohnya seperti di Jerman dan Selandia Baru," pungkasnya.(ads)