Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Ma'ruf Amin: Jangan Mengeksploitasi Label Halal atau Simbol Islam
27 November 2019 14:46 WIB
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma'ruf Amin dalam kunjungan ke Universitas Brawijaya (UB), Rabu (27/11), menyebutkan penggunaan label halal harus dijaga, agar tidak disalahgunakan. Lantaran, banyak contoh produk dan jasa berlabel halal dengan menggunakan simbol-simbol Islam, tetapi justru berkualitas rendah dan tidak terjamin.
ADVERTISEMENT
Dia menilai jika ini cenderung mengeksploitasi umat Islam.
"Karena negara kita ini merupakan pangsa pasar halal terbesar," katanya saat membuka international Halal and Tayyib Conference 2019 di UB.
Dia juga mencontohkan ada investasi yang dikaitkan dengan simbol-simbol Islam tetapi bodong. Selain itu, ada juga jasa travel yang dikaitkan dengan simbol-simbol Islam tetapi tidak memberikan pelayanan semestinya.
"Saya ingin menyampaikan bahwa kasus-kasus tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan industri halal di Indonesia," tandasnya.
Untuk itu, pengembangan industri halal harus dilakukan atas dasar kepentingan umat, bangsa dan negara dengan visi untuk menyediakan produk terbaik dan bermanfaat (Halalan Thayyiban).
"Dan jangan justru mengeksploitasi menggunakan label halal atau simbol-simbol Islam," bebernya.
Hal ini sesuai dengan visi pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah, pengembangan produk halal juga harus bersifat universal.
ADVERTISEMENT
"Jadi, saya berharap produk halal bukan hanya untuk masyarakat muslim, tetapi dapat bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia, tanpa memandang perbedaan yang ada," pungkasnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini