Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pastikan Ketersediaan Pangan, Lathifah-Didik Programkan Petani Bangkit Sejahtera
16 Oktober 2020 18:04 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Ketersediaan pangan menjadi masalah serius. Baik secara nasional maupun lokal. Minimnya lahan pertanian khususnya di area perkotaan, menjadi salah satu faktor yang membuat ketersediaan pangan menjadi kian tereduksi.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Malang yang memiliki luas lahan pertanian yang cukup mumpuni, bisa dijadikan salah satu daerah yang bisa mendukung program ketahanan pangan.
Melihat hal ini, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (Ladub), memiliki perhatian khusus terhadap masalah tersebut.
Bersamaan dengan Peringatan Hari Pangan Sedunia, Lathifah mengatakan, ketersediaan pangan terkait dengan produktifitas bidang pertanian.
Permasalahan yang ada di petani saat ini, kata Lathifah, adalah sulitnya mendapatkan subsidi pupuk hingga pemasaran produk hasil pertanian yang kurang menguntungkan petani.
Menanggapi masalah tersebut, wanita yang akrab disapa Bu Nyai ini menegaskan, Paslon Ladub memiliki berbagai program unggulan. Dimana salah satunya di bidang pertanian.
"Program yang kami usung adalah Petani dan Nelayan Bangkit Sejahtera, dan itu akan menjadi fokus kami ketika diamanahi menjadi pemimpin di Kabupaten Malang," kata Bu Nyai, saat berkampanye di Sumberpucung, pada Jumat (16/10/2020).
ADVERTISEMENT
Cucu Pendiri NU itu menjelaskan, ada banyak hal yang harus dilakukan untuk menggeliatkan kembali sektor pertanian, guna menunjang ketersediaan pangan.
Pertama, adalah dengan memberikan secara adil dan merata pupuk bersubsidi kepada para petani yang membutuhkan. Ketersediaan pupuk, kata Bu Nyai, adalah hal yang banyak dikeluhkan petani manakala dia melakukan blusukkan untuk menyapa masyarakat.
"Pupuk subsidi selama ini masih belum merata penyebarannya. Jadi kami ke depan akan berkomitmen untuk menyediakan hal tersebut bagi para petani," ujarnya.
Hal kedua yang akan dilakukan adalah dengan menggandeng Balai Penelitian Pertanian dan juga akademisi. Menurut Bu Nyai, model ini belum diterapkan secara maksimal di Kabupaten Malang.
Tujuannya adalah untuk mencari beberapa produk hasil tani yang bisa tumbuh di masa off season atau di luar masa panen.
ADVERTISEMENT
"Kadang banyak lahan petani yang menganggur karena off season, karena itu perlu ada penelitian sejauh mana sawah bisa menanam komoditas pertanian di tengah off season tersebut," bebernya.
Ketiga, Bu Nyai menjelaskan tentang pemasaran produk pertanian. Hal ini cukup urgent, agar hasil produk petani bisa dibeli dengan harga yang layak dan bisa dipasarkan dengan sangat baik.
"Pemerintah daerah ke depan memang harus fokus bagaimana mensejahterakan petani, karena harus diakui mereka adalah garda terdepan untuk ketahanan pangan," tandasnya.
Bukan itu saja, Bu Nyai juga akan memprogramkan agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang sempit untuk bercocok tanam. Hal ini ditekankan Bu Nyai saat melakukan agenda kampanye ke Kecamatan Sumberpucung.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Bu Nyai mengapresiasi warga karena mau bercocok tanam di lahan perumahannya. Menurutnya, program semacam ini cukup baik dalam upaya menjaga ketahanan pangan dalam sektor yang lebih kecil.
"Ke depan Paslon Ladub akan serius memperhatikan program bercocok tanam di rumah sebagai program utama dan mendapat bantuan dari pemerintah," tukasnya.
Program ini, perlu ditingkatkan sebab pada saat awal Pandemi COVID-19 dimana harga komoditas pertanian melambung tinggi, mereka yang menanam sendiri masih bisa bertahan.
"Semua program sudah kami lakukan Forum Grup Discussion bersama dengan para ahli. InsyaAllah Paslon Ladub akan merealisasikan jika dipercaya masyarakat sebagai Bupati dan Wakil Bupati," pungkasnya.(ads)