Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Pemkab Malang Tegaskan Tidak Ada Wisata Jalur Gowes Gadis Desa
14 September 2020 12:37 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Publik dihebohkan video bertajuk Jalur Gowes Gadis Desa di Kabupaten Malang. Video 'pemersatu bangsa' berdurasi 17 detik ini viral di lini masa twitter.
ADVERTISEMENT
Dalam video pendek yang beredar, tampak sejumlah pesepeda mengabadikan momen 2 gadis cantik memakai kemben di sungai.
Dalam foto-foto yang juga beredar, dua gadis yang sama tampak melayani swafoto para pesepeda sembari berbasah-basahan di lokasi sungai.
Disebutkan, terdapat banner penunjuk arah dengan judul Jalur Gowes Gadis Desa di tengah rute gowes yang ditentukan panitia. Lengkap dengan foto gadis cantik memakai kemben atau kain jarit. Banner seolah resmi dari kepanitiaan itu dipasang di rute gowes jalur ekstrem kategori 15 km.
Usut punya usut, video tersebut benar datang dari Kabupaten Malang. Persisnya ada di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso. Di lokasi persawahan dan sungai yang jauh dari pemukiman desa. Lokasi tersebut semula digunakan untuk event gowes.
ADVERTISEMENT
Tak heran, postingan informasi tanpa keterangan jelas dan valid ini meluncur deras di media sosial. Tak jarang, warganet menanyakan terkait kebenaran informasi hingga letak persisnya jalur gowes aduhai tersebut.
Menjawab desas-desus yang beredar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara, menegaskan bahwa jalur tersebut sama sekali bukan program pengembangan wisata dari Pemkab Malang.
''Setelah saya konfirmasi ke Kadispora (Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga), itu bukan event dari Pemkab, tapi dari komunitas Gowes,'' ungkap Made, pada Senin (14/9/2020).
Made mensinyalir, mungkin hal itu sebagai inovasi dari kepanitiaan untuk menarik peserta. Bisa juga sebagai kemasan acara hiburan untuk peserta dari kepanitiaan.
"Nggak ada, ya. Itu bukan wisata dari kita. Mungkin itu kreativitas EO untuk menarik peserta gowes,'' prediksinya.
ADVERTISEMENT