Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pemkot Malang Godok Rencana Pembangunan Underpass di Simpang 3 Blimbing
7 April 2022 17:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MALANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mulai menggodok rencana pembangun underpass di salah satu titik kemacetan Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan melakukan kajian aspek teknis pembangunan Underpass Simpang 3 Blimbing Kota Malang, yang digelar di Universitas Negeri Malang, pada Kamis (7/4/2022).
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa wacana underpass di Kota Malang kini sudah mengarah pada tahap kajian teknis pembangunan. Alasan pembangunan underpass hingga pembiayaan telah dikaji.
"Penyempurnaannya, nanti akan kami buat DED (Detail Engineering Design) yang lebih detail, tentu disesuaikan dengan existingnya (kondisi lapangan)," kata Sutiaji.
Dia mengatakan, underpass tersebut nantinya bakal dibangun mulai Jalan A Yani ke utara atau setelah Fly Over Arjosari hingga depan eks Carrefour atau selatan Masjid Sabilillah Kota Malang.
Secara ideal, Sutiaji mengatakan bahwa underpass memiliki enam jalur yakni sisi kanan dua jalur, sisi kiri dua jalur, dan di sisi dalam underpass ada dua jalur. Untuk itu, pihaknya akan memperkuat analisa kondisi lapangan. Sebab, lokasi yang akan dibangun underpass saat ini memiliki lebar 22 meter.
ADVERTISEMENT
Dia memperkirakan, sisi kanan dan kiri underpass akan dibuat jalur selebar masing masing 6,5 meter. Kemudian jalur di dalam underpass diperkirakan akan dibangun sekitar 9 meter.
"Kalau panjangnya (underpass) sudah tidak masalah. Nantikan kami sampaikan ke pemerintah pusat, panjangnya ada 520 meter itu," jelasnya.
Sutiaji juga mengatakan akan menyediakan pompa air di underpass tersebut. Pompa itu nantinya akan bekerja jika di dalam underpass terjadi genangan air yang nantinya akan dialirkan ke drainase.
"Jadi saya juga minta dukungan Pemerintah Provinsi. Kabupaten Malang juga mendorong karena inikan (jalur) pintu masuk ke kabupaten juga," ujarnya.
Sementara terkait masalah kemungkinan harus melakukan pembebasan lahan, Sutiaji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi. Sebab, Jalan A Yani Kota Malang merupakan jalur provinsi.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah nanti, ini saya minta ke Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kota Malang segera dilakukan koordinasi dengan DED-nya nanti sesegera mungkin," paparnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Malang, Prof Dr. Rofi'uddin sebagai pimpinan perguruan tinggi yang dipilih untuk melakukan kajian underpass itu mengatakan bahwa rencana pembangunan ini merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap masalah kemacetan di Kota Malang.
"Tim kami yang terlibat cukup banyak, di SK-nya ada sekitar 20 orang. Jadi ini dari Fakultas Teknik dan lintas departeman. Tapi sebagian besar memang Fakultas Teknik UM," ucapnya.