Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pemuda Nekat di Malang Dapat Bantuan Rp 5 Juta dari Pemkab Malang
20 Desember 2020 12:10 WIB
Dedik Ingin Jualan Cilok Lagi
ADVERTISEMENT
MALANG - Dedik Purnomo (27) akhirnya bisa pulang ke rumahnya di Dusun Putuk Rejo, Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, usai mendapatkan tiket gratis dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Sehingga, pria lulusan SD tersebut, tidak perlu lagi berenang menggunakan galon air untuk pulang kampung.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di rumah pada Sabtu (19/12/2020), sekitar pukul 20.00 WIB, Dedik menyampaikan keinginannya untuk berjualan saja di Malang.
"Kalau saya sekarang ingin berjualan saja kalau bisa di sekitar sini, soalnya saya bekerja berat tidak bisa karena tangan saya tremor setelah kecelakaan. Tapi ya itu, saya tidak punya modal untuk memulai usaha," ungkapnya.
Saat disinggung apakah dia akan berjualan cilok seperti yang diungkapkan ayahnya sebelumnya, Dedik mengaku ingin sekali memulai usaha sendiri berdagang jajanan asal Bandung tersebut.
"Kalau saya ingin sekali bisa jualan cilok lagi seperti dulu. Saya sebenarnya sempat jualan cilok. Tapi karena bekerja di orang sehingga pendapatannya tidak sepadan dengan setorannya ke bosnya, jadi saya keluar," ujarnya.
Namun selain modal, untuk berjualan cilok, Dedik mengaku terkendala tidak ada kendaraan motor dan kulkas untuk menyimpan cilok tersebut.
"Tapi yang sulit itu saya tidak punya motor dan lemari es, dulu sempat jual cilok tanpa lemari es, tapi gak sampai sehari ciloknya hancur," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sudah memberikan bantuan berupa uang Rp 5 juta kepada Dedik. "Pak Bupati Malang (Muhammad Sanusi) juga membantu berupa uang sejumlah Rp 5 juta, kemudian dari Dinas Sosial juga membantu berupa peralatan dapur dan lainnya," ungkap Camat Jabung, Hadi Sucipto.
Hadi juga menceritakan proses penjemputan pemuda nekat oleh Muspika Jabung, Pemerintah Desa Kemantren, dan keluarga Dedik Purnomo.
"Setelah itu viral kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa apakah benar itu warga Desa Kemantren. Dan pemerintah daerah mengiyakan jika itu warganya. Lalu kami berkoordinasi dengan keluarga Dedik, baik yang ada di Malang maupun yang berada di Balikpapan," jelasnya.
Setelah dipastikan bahwa Dedik merupakan warga Jabung, Hadi langsung melapor pada Bupati Malang, Muhammad Sanusi. Setelah itu, Sanusi langsung memberikan instruksi untuk menjemput pemuda tersebut di Bandara Juanda Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu langsung kami melaporkan pada Pak Bupati. Dari arahan Pak Bupati kami dimintai untuk membantu saudara Dedik untuk segera dipulangkan. Karena keinginan dari dia adalah untuk pulang ke Malang," ucapnya.
Untuk memulangkan Dedik Purnomo, Hadi sempat berkoordinasi dengan Pemkot Balikpapan. Dia bahkan berkoodinasi langsung dengan Wakil Wali Kota Balikpapan terpilih, Thohari Aziz.
"Lalu kami melakukan koordinasi dengan kakaknya yang bernama Syahrul, dan kebetulan Syahrul ini memiliki hubungan dekat dengan Aremania Balikpapan. Dan Aremania Balikpapan memiliki hubungan baik dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan,. Jadi kami juga berkoordinasi dengan Pemkot Balikpapan," jelasnya.
"Kami juga akhirnya berkomunikasi dengan Wakil Wali Kota Balikpapan terpilih. Akhirnya beliau mau membantu terkait transport. Akhirnya mendapatkan dua tiket untuk Dedik dan kakaknya yang harus mendampingi," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya pada Sabtu (19/12/2020) pukul 17.00 WIB, Dedik Purnomo dan kakaknya, Syahrul, mendarat di Bandara Juanda Surabaya.
"Akhirnya hari Sabtu kemarin kita koordinasi dengan Syahrul kalau mereka akan pulang dengan pesawat pukul 14.00 WITA, tapi harus delay sekitar 1,5 jam. Saya sendiri datang ke Bandara Juanda sekitar pukul 14.30 WIB dan menunggu sampai pukul 17.15 WIB baru landing. Kami menjemput ke sana bareng-bareng bersama orang tua, adik, dan pemerintah desa," terangnya.
Selanjutnya, Dedik Purnomo akan dilakukan cek kesehatan pada Senin (21/12/2020) di Puskesmas Jabung. Dia akan melakukan pengecekan mulai dari fisik sampai kondisi mental.
"Selanjutnya kami akan melakukan cek kesehatan Dedik ke dokter Puskesmas Jabung besok Senin (21/12/2020), karena pernah terapung di laut selama 3,5 jam. Begitupun dengan kondisi psikis nanti akan diperiksa, karena bisa jadi stress karena di sana tertekan dan banyak wartawan juga di sana," bebernya.
ADVERTISEMENT
"Kalau kondisi secara fisik saat ini normal baik dari segi berbicara sampai komunikasi normal," sambungnya.
Terakhir, Hadi mengingatkan warga Jabung yang ingin merantau ke luar kota, luar pulau, atau luar negeri, untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.
"Harapan kami kalau memang mau merantau, mohon dipersiapkan terlebih dahulu. Komunikasi yang jelas di sana seperti apa dan dengan siapa," pungkasnya.