Konten Media Partner

PT Kurang, Jasa Kurir di Malang Berbayar Nasi Bungkus

4 September 2020 12:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Kurang. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
PT Kurang. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - ''Ora Obah Ora Mamah,'' ujar Ainin Sobirin (32) yang secara harafiah, artinya: Kalau gak bergerak (bekerja) ya gak bisa makan.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Wagir, Kabupaten Malang ini menjadi satu dari banyak pekerja yang terimbas pandemi COVID-19. Warung kopi kecil dan usaha konveksinya mandek.
''Warung kopi yang saya kelola tutup. Usaha konveksi sama teman-teman juga gak jalan. Ya mau gak mau harus siap, tidak bisa bergantung pada satu bidang pekerjaan saja. Harus tetap survive. Akhirnya kepikiranlah nawarin jasa kurir ini,'' terangnya, di warung kopinya, di Pasar Bareng Malang, pada Jumat (4/9/2020).
Ainin Sobirin. Foto: Ulul Azmy
Arif sendiri memulai inisiatif ini sejak pertengahan Mei 2020 lalu, di saat situasi pandemi lagi genting-gentingnya. Ketika laju penularan virus mulai masif bahkan hingga diberlakukannya Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Malang yang cukup berimbas pada perekonomian warga.
Tak kehabisan akal, pria berkacamata ini mencoba mengais peluang dengan menyediakan jasa layanan kurir yang dia namai PT Kurang, akronim dari Pekerja Temporer Kurir Sembarang.
ADVERTISEMENT
Jika melihat namanya, kata Arif, memang terkesan tidak serius. Karena niat awalnya pun tak muluk-muluk. Sekedar untuk mencari penghasilan dengan modal yang ada. Arif sendiri pun mengakui tidak memiliki latar belakang pengalaman sebagai kurir.
''Bermodal pulsa, motor, guyon, dan semangat ikhlas, jasa kurir ini bisa lanjut sampe sekarang," ucapnya.
Konsepnya sederhana saja, berasas pertemanan. Pelayanan pesanannya dilakukan menggunakan aplikasi yang bisa diunduh di Playstore, yakni WhatsApp.
''Saya inisiatif bikin ini kemudian broadcast pesan ke grup alumni SMP, ke grup RT, grup PKK. Ternyata banyak yang support,'' ungkapnya.
Format pesan broadcast yang disebarnya pun cukup unik:
Halo, kami dari PT Kurang membuka jasa pengiriman barang dan manusia dalam kota. Dengan biaya 3S; Sak-ikhlase, Sak-pantese, Sak-mampune. Dijamin aman dan sampai tujuan. Kecuali kabupaten dikenakan biaya tambahan seharga nasi bungkus lalapan tahu atau tempe. Monggo langsung hubungi admin, kurir sekaligus merangkap CEO di nomor 0817382***. Anda di rumah, kami mubeng.
ADVERTISEMENT
Beda dan unik dari kebanyakan penyedia jasa kurir yang lebih mapan, PT Kurang menawarkan kompensasi jasa ongkir yang tergolong manusiawi.
Uniknya, jika orderan pengiriman melebihi batas wilayah Kota Malang, seperti Kabupaten Malang atau Kota Batu misalnya, customer dibebaskan untuk menyediakan biaya tambahan berupa nasi bungkus lauk tahu dan tempe.
''Saya bahkan sering dibayar nasi bungkus, bakso, seplastik cilok, bahkan ajakan nongkrong untuk minum kopi. Gak sepadan memang, tapi ya gak masalah. Saya senang dan bersyukur masih bisa bergerak. Itung-itung sekaligus membantu sesama di masa pagebluk ini,'' tuturnya ketika ditanya soal pengalaman uniknya.
Arif sepenuhnya sadar bahwa rintisan jasa kurirnya ini tak berorientasi profit melulu. Layanan jasanya ini murni terbangun sebagai alternatif bertahan hidup di tengah situasi pandemi yang serba tak menentu.
ADVERTISEMENT
Bahkan seiring perkembangannya, PT Kurang mulai dikenal banyak kalangan dan membuat Arif sempat kewalahan.
Selain itu, Arif juga membuka diri bagi siapa saja yang ingin bergabung dan bekerja. Total, ada 8 rekannya yang juga terdampak pandemi ikut bergabung.
''Diantara beberapa kawan saya ada yang korban PHK, ada juga yang kehilangan penghasilan di saat istrinya akan melahirkan. Ada juga driver ojol ikut gabung karena orderannya sepi,'' paparnya.
Dalam pelaksanaanya, Arif pun menerapkan sistem swakelola bersama kawan-kawannya. Dalam hal ini, masing-masing driver bertanggung jawab atas pelayanan, orderan, dan pengirimannya masing-masing. ''No Bos, No Jongos,'' tegasnya.
''Gak ada bagi hasil atau apa. Mereka gerak sendiri-sendiri. Kita juga saling info kalau dapet orderan. Misal titik jemput saya kejauhan, saya lempar ke kawan yang lebih deket. Yang penting komitmen kita saling jaga kepercayaan. Jangan sampe ruwet,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT