Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
MALANG - Ratusan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test, pada 11-14 Juli 2020.
ADVERTISEMENT
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Malang, Anis Suhartini, saat ditemui di kantornya pada Kamis (16/7/2020).
"Memang yang reaktif ada 100-an petugas dari laporan lisan yang kami terima. Tapi laporan tertulisnya belum kami terima dari petugas KPU di Kecamatan," ungkap Anis.
Oleh sebab itu, KPU Kabupaten Malang langsung bergerak cepat untuk melakukan pergantian petugas sebelum mereka turun untuk melakukan pemutakhiran data pemilih, pada 15 Juli 2020 kemarin.
"Oleh sebab itu kami harus melakukan pergantian petugas pada yang reaktif tadi. Kami jadi harus menerbitkan SK (Surat Keputusan) kembali untuk mengganti orang-orang yang reaktif tadi," terang wanita yang juga seorang designer pakaian ini.
Anis menjelaskan, masyarakat tidak perlu panik seandainya ada petugas KPU yang datang ke rumahnya. Karena rapid test ini memang prosedur sebelum para petugas tersebut turun ke lapangan.
ADVERTISEMENT
"Kita melakukan tes mulai dari tanggal 11-13 Juli 2020 lewat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Dilakukan juga tes susulan di tanggal 14 Juli 2020 bagi yang berhalangan saat tanggal tersebut," paparnya.
Sehingga, wanita 44 tahun tersebut memastikan jika seluruh petugas sudah dipastikan non reaktif.
"Petugas PPDP ini melakukan pemutakhiran sejak 15 Juli 2020 kemarin, dan dipastikan petugas yang turun ke lapangan ini non reaktif dan sudah melalui rapid test," terangnya.
"Total ada 9.469 petugas yang dilakukan rapid test. Saat susulan ada 249 petugas yang di rapid test," sambungnya.
Terakhir, Anis mengungkapkan, hasil rapid test tersebut tidak akan berpengaruh pada tahapan Pilkada Kabupaten Malang 2020.
"Untuk pelaksanaan tahapan Pilkada tidak begitu berpengaruh, karena tes rapid ini menjadi syarat bagi mereka di awal sebelum turun melakukan pemutakhiran data pemilih," pungkasnya.
ADVERTISEMENT