Konten Media Partner

Siswa SD di Malang Diduga Dianiaya 7 Kakak Kelasnya Saat Pulang Sekolah

23 November 2022 19:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemukulan siswa SD. foto/pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemukulan siswa SD. foto/pixabay
ADVERTISEMENT
MALANG - Seorang siswa SD kelas 2 di Kabupaten Malang berinisial MW (8) diduga mengalami pengeroyokan yang dilakukan kakak kelasnya hingga koma. Kini, Polres Malang telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa 7 terduga pelaku.
ADVERTISEMENT
"Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap pihak sekolah dan terduga pelaku," kata Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, Rabu (23/11/2022).
Taufik mengatakan bahwa dugaan penganiayaan itu terjadi di sekitar Bendungan Sengguruh pada 11 November 2022 lalu. Penganiayaan itu diduga dilakukan sekitar 7 orang yang merupakan kakak kelas korban satu sekolah.
"Korban dianiaya di Sengguruh kemudian ditinggal. Lalu seorang kakek mengantar korban pulang ke rumah," bebernya.
"Jadi korban dipegang kakak kelas itu. Kemudian dipukul di bagian dada, kepala hingga dipelintir," imbuhnya.
Korban kemudian tidak masuk sekolah karena mengeluh sakit. Lima hari setelah penganiayaan, korban mengeluh sakit kepala. Bahkan korban sempat kejang kejang saat kesakitan pada bagian kepalanya.
"Sore hari itu dia ngeluh pusing sekali, badan tidak panas, kemudian kejang kejang. Sempat muntah muntah juga," kata Edi Subandi, Ayah korban.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, bagian belakang kepala korban terdapat benjolan. Kemudian hasil rontgen juga menunjukkan ada luka di bagian dada. "Sekarang sudah ada agak baik," ucapnya.
Menurutnya, dugaan penganiayaan yang dilakukan kakak kelas korban sudah terjadi sejak korban kelas 1. Disebutkan, korban juga sering dimintai uang oleh para terduga pelaku.
"Dia baru ngaku baru baru ini. Dia gak pernah cerita sebelumnya," ungkapnya.
"Karena ini sudah fatal, kami laporkan ke PPA (Polres Malang). Namun ini saya juga fokus pemulihan anak. Ini urusannya sudah nyawa, jadi kami ikuti aturan yang berlaku," tandasnya.