Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Slamet Effendy, Penyelamat Puluhan Pekerja Proyek dari Kereta Berjalan Sendiri
19 November 2020 16:19 WIB
Kesaksian Slamet Effendy Teriaki Pekerja Hindari Kereta Larat
ADVERTISEMENT
MALANG - Insiden kereta larat atau kereta berjalan sendiri tanpa lokomotif di Malang kembali terjadi, pada Rabu kemarin (18/11/2020).
ADVERTISEMENT
Saat itu, sekitar pukul 15.02 WIB, 7 unit gerbong KA Gajayana tanpa lokomotif berjalan tanpa kendali, sejauh 2,1 km dari Stasiun Kota Baru hingga Stasiun Kota Lama.
Kejadian serupa, juga pernah terjadi pada sekitar tahun 2000-an dan tahun 2011 silam. Kini, hal itu terulang. Beruntung, kejadian ini tidak memakan korban jiwa seperti halnya saat di tahun 2011 yang merenggut nyawa seorang bocah umur 2,5 tahun.
Dalam kejadian yang ketiga kalinya ini, puluhan pekerja proyek yang sedang melakukan perbaikan rel kereta api di jalur 2 stasiun Kota Lama nyaris menjadi korban. Namun, mereka selamat berkat mendengar teriakan seorang warga, Slamet S Effendy (45), salah seorang saksi mata peristiwa ini.
Pria yang tinggal di kampung yang berbatasan dengan jalur lintasan kereta, persisnya di Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang ini, beruntung bisa menuturkan kesaksiannya secara langsung.
ADVERTISEMENT
Saat itu, dia melihat sendiri kejadian ini dari balkon rumahnya di lantai dua. ''Saat itu saya sama cucu di teras atas rumah, lihat kereta larat (berjalan sendiri) tanpa lokomotif. Spontan saja, saya langsung teriak ke pekerja proyek biar mereka menghindar. Untung saja mereka dengar,'' kata dia, pada Kamis (19/11/2020).
Berkat dia, pekerja proyek yang diperkirakan dia berjumlah sekitar 50 orang lebih ini, terselamatkan.
Dikatakan, saat itu gerbong KA menabrak satu unit backhoe hingga kemudian anjlok, alias terguling. Informasi yang dihimpun, dari 7 rangkaian gerbong cadangan yang berjalan sendiri itu, 4 gerbong diantaranya rusak.
"Awalnya waktu itu saya lihat ada KA Penataran lewat. Lalu dari kejauhan, saya lihat lagi ada kereta jalan, tapi saya lihat kok gak ada loko-nya,'' kenangnya sembari bersyukur akibat kejadian ini tidak memakan korban jiwa.
ADVERTISEMENT