Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tim Pengabdian Masyarakat FK Unisma Uji Cemaran Limbah di Desa Donowarih Malang
29 Desember 2022 21:48 WIB
·
waktu baca 3 menitDalam Rangka Pembuatan IPAL Desa
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penelitian itu dalam rangka menuju desa sehat, Desa Donowarih yang rencananya akan melakukan pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, yang tentunya harus mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk mensukseskan gerakan tersebut. IPAL komunal digunakan untuk memproses limbah cair domestik yang difungsikan secara komunal (digunakan oleh sekelompok rumah tangga), agar lebih aman saat dibuang ke lingkungan.
Peran institusi pendidikan dalam proses edukasi secara ilmiah sangat dibutuhkan masyarakat Donowarih. Dengan demikian kemandirian dan kesadaran akan hidup sehat akan meningkat.
Uji cemaran limbah rumah tangga di Desa Donowarih dilaksanakan pada tiga titik, yakni sampel air dari sumber PAM Desa, sungai dan air tanah.
''Uji cemaran yang dilakukan meliputi Uji kualitatif logam berat dan cemaran air limbah industri domestik. Uji logam berat dilakukan dengan membawa sampel ke laboratorium pusat riset kedokteran (LPRK) FK UNISMA. Pengambilan sampel di ketiga titik pada tanggal 25 Agustus 2022, kata dosen FK Unisma Dr.dr. Dini Sri Damayanti, M Kes.
Dini menjelaskan, Identifikasi logam berat pada sampel dilakukan dengan menggunakan reagen spesifik untuk masing-masing logam berat seperti asam korida (HCl), Kalium Iodida (KI); Natrium Hidroksida (NaOH), Kalsium karbonat (CaCO3) serta campuran Natrium Hidroksida dan Kalium Iodida.
ADVERTISEMENT
Hasil yang diperoleh, kata Dini, semua sampel negatif terhadap cemaran logam berat timbal, merkuri, arsen dan kobalt. Uji cemaran air limbah industri domestik dilakukan uji di laboratorium Jasa Tirta Malang, meliputi total ammonia (NH3); total coliform; pH; minyak lemak; Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biochemical Oxygen Demand (BOD); dan zat padat tersuspensi (TSS).
''Hasil yang diperoleh didapatkan parameter total ammonia (NH3); pH; minyak lemak; Biochemical Oxygen Demand (BOD); dan zat padat tersuspensi (TSS) sesuai dengan Permen LH 68 tahun 2016 terkait standard baku mutu air limbah industri domestik,'' jelasnya.
Lebih jauh Dini menjelaskan, total koliform merupakan kelompok bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran. Sesuai dengan Permen LH 68 tahun 2016 terkait standard baku mutu air limbah industri domestik, total koliform sebesar nol.
ADVERTISEMENT
''Hasil uji yang telah dilakukan total koliform di titik sumber air PAM sebesar 170; titik sungai sebesar 1300 dan air tanah sebesar 210. Dari ketiga titik tersebut titik air sungai Donowarih memiliki total koliform paling tinggi,'' katanya.
Sebagaimana diketahui bahwa bakteri Coliform bisa dijadikan sebagai indikator adanya bakteri patogenik. Dengan demikian, bakteri ini bisa dijadikan sinyal adanya pencemaran air. Salah satu sumber pencemaran bisa berasal dari sumber MCK (Mandi, Cuci, Kakus).
Berdasarkan data, kata Dini, dapat disimpulkan bahwa perlu adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal.
''Agar limbah rumah tangga lebih aman jika dibuang ke lingkungan dan mencegah terjadinya penularan penyakit melalui water borne disease,'' pungkasnya.