Konten Media Partner

Wali Kota Batu Berharap PPKM Darurat Tidak Diperpanjang

14 Juli 2021 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, saat diwawancara di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Batu. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, saat diwawancara di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Batu. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Kasus COVID-19 harian Kota Batu terus mengalami lonjakan secara masif saat PPKM Darurat. Wacana perpanjangan PPKM Darurat dari pemerintah pusat telah beredar luas di media sosial.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah PPKM Darurat akan diperpanjang di tengah kondisi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Batu.
"Saya mohon kepada semuanya, ucapan adalah doa, ketika semua sambat aku gak due duet (mengeluh tidak punya uang) dan lain sebagainya, itu adalah doa," ujar Dewanti.
Dia berharap, PPKM Darurat tidak akan diperpanjang di Kota Batu. Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk berdoa bersama agar PPKM Darurat tidak diperpanjang dengan disertai mematuhi peraturan PPKM Darurat.
Menurutnya, tidak ada satupun pihak yang merasa senang dalam kondisi seperti saat ini. Mulai mobilitas masyarakat diperketat, wisata ditutup, jam malam diberlakukan, dan lain sebagainya.
"Kita tidak ada yang senang hari ini. Baik dari kami yang bertugas, pengusaha, tidak ada yang senang. Jadi ayo bergotong royong untuk bisa memutus rantai penyebaran COVID-19," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dewanti juga menjelaskan bahwa lonjakan kasus harian COVID-19 yang terjadi saat ini bukan merupakan data pada masa PPKM Darurat.
"Itu sebetulnya bukan kasus harian kemarin, tapi itu adalah data dari laboratorium yang tidak terdata di Puskesmas. Mereka dari masyarakat yang memeriksakan diri secara mandiri," paparnya.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kota Batu pada Selasa (13/7/2021), kasus terkonfirmasi COVID-19 bertambah 65 kasus dalam sehari. Padahal sebelum PPKM Darurat, penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Batu hanya berkisar pada 0 hingga 15 kasus perhari.
"Jadi lab itu tidak langsung melaporkan ke Dinkes, ini lah yang menjadikan muncul selisih. Ketika Provinsi meminta data itu, ini yang terjadi, ada penambahan 65 kasus. Jadi itu bukan data harian kemarin tapi dari data awal Juni. Ini data yang tertinggal," ungkapnya.
ADVERTISEMENT