Konten Media Partner

Waspada Akun WhatsApp Palsu Mengaku Jubir Satgas COVID-19 Kota Malang

20 November 2020 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akun WhatsApp palsu. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Akun WhatsApp palsu. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
MALANG - Warga Kota Malang diimbau waspada jika menerima panggilan misterius dari nomor WhatsApp yang mengaku sebagai Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif. Hingga saat ini, belum diketahui motif pembuat akun palsu ini.
ADVERTISEMENT
Namun diketahui, pelaku sudah melakukan kontak panggilan WhatsApp kepada sejumlah karyawan di RSUD Kota Malang, dengan nomor 082114447216 dilengkapi nama dan foto profil Husnul. Telepon misterius itu terjadi pada Kamis (19/11/2020), sekitar pukul 10.00 WIB.
Perlu diketahui, dr Husnul baru saja dimutasi dari jabatannya yang semula menjadi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Malang. Kini, dia menjadi Direktur RSUD Kota Malang per Rabu (18/11/2020).
dr Husnul Muarif. Foto: Ulul Azmy
"Saya kaget karena ada karyawan RSUD Kota Malang lapor ke saya habis dapat telepon misterius atas nama saya dengan nomor berbeda. Padahal nomor saya hanya satu,'' ungkapnya, pada Jumat (20/11/2020).
Saat menelepon, terang Husnul, pelaku mencoba mencari keterangan informasi terkait RSUD Kota Malang. Namun, belum tahu pasti apa yang sedang direncanakan pelaku.
ADVERTISEMENT
”Belum tahu secara pasti (isi pertanyaannya). Cuma, tadi itu ada yang konfirmasi ke saya bahwa telah di telepon dengan seseorang mengatasnamakan saya dan tanya-tanya sesuatu soal RSUD,” ungkap pria yang juga didapuk sebagai Jubir Satgas COVID-19 Kota Malang ini.
Hingga saat ini, Husnul menambahkan, masih belum ada korban dari aksi ini. Baik itu korban pemerasan uang dan lain-lain.
Husnul menegaskan, jika nanti ada pihak yang ditelepon bukan dari nomor asli miliknya, diimbau untuk diabaikan saja.
''Itu bukan saya. Nomor saya hanya satu. Hingga saat ini belum ada laporan korban yang merasa ditipu pemalsu ini. Sebelum ada korban, saya sudah koordinasi dengan polisi. Semoga tidak ada ya,'' harapnya.