Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
MALANG – Tak bisa dipungkiri bahwa berbagai macam informasi tersebar dengan mudahnya melalui media massa, terutama saat terjadinya pandemi ini. Simpang siur informasi yang beredar juga dapat menimbulkan interaksi tersendiri antar anggota dalam keluarga.
ADVERTISEMENT
Menyikapi fenomena ini, Research Group Media Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) bersama Gubuk Tulis mengadakan seminar online yang bertajuk Penyebaran Informasi COVID-19 Antar Keluarga, pada Sabtu (15/8/2020).
Seminar ini menghadirkan pemateri Ketua Research Group Media FISIP UB, Astrida Fitri Nuryani STP MSi. Dia memberikan gambaran tentang relasi bagaimana informasi terkait pandemi ini tersebar dalam anggota keluarga.
"Keluarga dapat diartikan sebagai kelompok sosial terkecil dimana sebuah informasi dapat tersampaikan di dalamnya," terang Astrida.
Lanjutnya, semenjak terjadinya pandemi COVID-19, intensitas interaksi dengan keluarga semakin meningkat sejalan dengan maraknya Work from Home (WFH) maupun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Setiap anggota memiliki preferensi yang berbeda-beda dalam memilih sebuah sumber informasi dan hal ini yang akan mempengaruhi interaksi sosial antar satu sama lain dalam keluarga tersebut. Jadi mungkin saja akan ada perbedaan di dalamnya,” jelasnya.
Dia mengatakan, perbedaan preferensi oleh anggota keluarga dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti perbedaan generasi, latar belakang, variasi konten, dan jaringan sosial.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan temuan sementara dari penelitian yang dilakukan, orang dewasa cenderung memilih jenis media masas lama seperti melalui televisi dan koran untuk mendapatkan informasi terkait pandemi ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Astrida mengungkapkan, selain pandemi COVID-19 ini, juga ada hal lain yang harus diwaspadai di tengah mudahnya penyebaran informasi melalui media masa.
“Ada infodemic yang timbul di masa pandemi ini. Artinya, ada informasi-informasi yang tersebar terkait pandemi namun informasi ini juga menjadi jenis pandemi tersendiri karena ia menjadi media penyebaran info yang salah. Dapat dilihat dari sejumlah kasus penangkapan pada oknum yang menyebarkan infodemic dan tentu ini menjadi masalah lainnya lagi,” jelasnya.
Reporter: Andita Eka