Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Negara Israel dan Agama Yahudi
2 April 2023 5:56 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ubaidillah Amin Moch tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Negara Israel baru-baru ini menjadi perbincangan publik khususnya di Indonesia, pasca-FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 isu ini terus mencuat di kalangan netizen. Beragam komentar disudutkan kepada tokoh-tokoh politik yang getol menolak eksistensi negara Israel yang menjadi peserta piala dunia.
ADVERTISEMENT
Dampak tersebut membuat opini semakin liar mendiskredit negara Israel itu sendiri, ada alasan humanity yang terlalu dipaksakan atau terlalu picik melihat negara Israel.
Israel adalah negara yang terletak di Asia Barat. Negara Israel dikelilingi Laut Tengah dan Gurun Pasir Sinai juga dikelilingi beberapa negara tetangga seperti Suriah, Lebanon, Yordania. Orang Indonesia masih salah kaprah dalam menilai Negara Israel, dan menganggap semua penduduk Israel adalah penduduk yang beragama Yahudi .
Jika kita merujuk dari sejarahnya, Israel sebenarnya merupakan sebuah bani (golongan atau kumpulan orang-orang keturunan Nabi Ishaq) dan mereka adalah keturunan Nabi Ibrahim AS (Abraham) dari istri Sarah. Sedangkan nabi Ismail saudara kandung nabi Ishaq adalah keturunan Ibrahim dari istri Siti Hajar yang keturunannya adalah bangsa arab hijaz. Nama Israel adalah nama lain dari ya’qub yang tak lain adalah putra Nabi Ishaq yang juga seorang nabi.
Lim Muthmainnah dalam buku “Karakter Yahudi dalam Perspektif Al-Quran (2019)” mengatakan; sejarah Bani Israel diawali dari Israel (Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim AS) yang tumbuh di wilayah Bangsa Ka’an di Jazirah Arab. Israel merupakan istilah yang berasal dari Bahasa Ibrani, yaitu isra yang artinya hamba atau kekasih, dan il bermakna Tuhan. Jadi Israel sebenarnya memiliki arti hamba Allah atau kekasih Allah.
ADVERTISEMENT
Jika kita pahami dari sedikit uraian sejarah di atas nama Negara Israel sendiri merujuk dari nama lain Nabi Yaqub yang merupakan orang yang saleh, dan dia bukan beragama yahudi, melainkan Nabi Yaqub adalah penganut Agama Hanifiyah (agama yang lurus atau penganut tauhid murni agama Nabi Ibrahim).
Sebagaimana termaktub dalam Al Quran surat Al-imran “Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus, ‘muslim’ dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.”
Fakta menarik yang saya temukan tentang Negara Israel adalah bahwa warga negara Israel terdiri dari berbagai suku dan agama (sama halnya dengan Indonesia), bahkan Agama Islam merupakan agama terbesar kedua setelah Yahudi dengan populasi 17,8% sementara Agama Yahudi 74,2%, Agama Kristen 1,6%, dan sisanya agama Lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal yang menarik juga bahwa di Israel juga terdapat seorang mufti Islam, artinya toleransi agama sudah dibangun dengan baik di sana bahkan sebaliknya Azmi Nassar yang merupakan warga Israel juga pernah mejadi pelatih timnas Palestina dalam tiga periode.
Fakta lain, warga Israel sangat toleran dalam menjalankan kehidupan beragamanya, apalagi terhadap kaum muslim. Saya berani mengatakan demikian, karena tidak sedikit orang Indonesia yang berkunjung ke Jerusalem tepatnya ke masjid Al-aqsho (tempat yang sangat sakral dan suci bagi umat Islam setelah Makkah dan Nabawi).
Tempat ini cukup ketat dan dijaga oleh tentara Israel yang beragama Yahudi maupun agama lainnya, mereka menjaga masjid Al-aqsho dari pagar luar masjid dengan bersenjatakan lengkap dan setiap pengunjung yang hendak memasuki masjid Al-aqsho akan ditanya status agama dan identitasnya, kalau bukan muslim maka dipastikan dilarang masuk ke area masjid Al-Aqsho. Negara Palestina sendiri pun faktanya tidak semuanya dihuni penduduk beragama Islam, di sana juga terdapat penduduk yang beragama Yahudi, Nasrani, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Bahwa yang sekarang ini menjadi isu liar di masyarakat kita Indonesia terkait konflik negara Palestina dan Israel adalah konflik agama, ternyata bukan. melainkan konflik tanah hunian yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu menjadi seolah olah konflik agama.
Melansir dari media Vox, latar belakang konflik Palestina dan Israel adalah keduanya ingin mendirikan negara di tanah yang sama. Wilayah geografis yang diperebutkan Palestina dan Israel terletak di antara Laut Mediterania dan Sungai Jordan.
Wilayah tersebut kini diberi label Israel di peta. Di wilayah tersebut, terdapat kota Yerusalem yang dianggap suci bagi orang Arab Palestina maupun orang Yahudi Israel.
Setelah memahami secara jeli realita yang ada, pembelaan kita terhadap negara Palestina perlu terus di upayakan, tentunya dengan cara-cara yang sewajarnya dan tidak membabi buta, apalagi melupakan jati diri kita sebagai bangsa yang majemuk dan non blok.
ADVERTISEMENT
Di samping itu sebenarnya PBB selaku organisasi perdamaian dunia juga sudah melakukan upaya perdamaian dan pembagian teritorial yang jelas pada kedua negara itu, tapi rupanya konflik di antara kedua negara ini masih saja belum selesai.