Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tahun Politik
10 Juni 2023 12:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ubaidillah Amin Moch tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tahun 2023 ini iklim politik terasa menghangat sekali tentu sudah sepatutnya pula semua kontestan baik itu partai politik, capres ataupun caleg berkampanye layaknya dan sepatutnya berakhlak (adat ketimuran) karena sistem demokrasi kita sudah jelas harus berbeda dengan demokrasi ala barat.
Masyarakat grassroot tidak butuh janji akan tetapi bukti karena bagi mereka yang sudah pernah berkuasa atau yang sudah mendapatkan kesempatan cukup menunjukkan apa yang sudah dikerjakan saja. Dan saya kira tidak perlu diomongkan karena masyarakat akan melihat sendiri.
Dan bagi mereka yang belum berkuasa atau diberikan kesempatan cukup menunjukkan bagaimana dia harus dekat serta mampu mendengar masyarakat tanpa didramatisir (alami), katakan iya kalau dikira mampu di gapai dan bermanfaat, katakan saja tidak kalau memang itu dirasa berat dan berbahaya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat kita sudah sangat faham siapa yang bener-bener baik dan siapa yang bener-bener bisa membawa kemaslahatan untuk mereka dan sudah saatnya pula politik menjelek-jelekkan satu sama lain dihindari karena akan menjadi negatif bagi konstituen maupun dirinya.
Jika kita mencari kesalahandan kekurangan seseorang tentunya sebagaimana manusia yang dikodratkan sebagai makhluk yang pernah berbuat salah dan lupa tentunya semua orang pernah berbuat salah ataupun dosa.
Intinya sederhana bagaimana kita bisa bermanfaat bagi orang lain, sesuai dengan ajaran Islam yang mayoritas dianut masyarakat Indonesia “khoirunnasi ‘anfauhum linnas” sebaik-sebaiknya manusia adalah paling bermanfaat untuk manusia lainya.
Contoh calon presiden (capres ) sampai saat ini yang sudah mendeklarasikan dirinya Pak Prabowo, Pak Ganjar, maupun Pak Anies Baswedan tentunya memiliki kelebihan masing-masing dan juga memiliki kekurangan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Terkadang kita sebagai manusia egois dan selalu merasa diri kita lebih atau ingin lebih (jika belum terwujud keinginan) dari manusia yang lainnya, dan saya itu lumrah sebagai hayyawanunnatiq (makhluk yang memiliki akal dan pikiran).
Akan tetapi kita juga seharusnya berfikir. Saya teringat pernah bertemu dengan seorang pejabat yang sudah sepuh dan bagi saya beliau sangat negarawan. Beliau mengatakan kepada saya: