Konten dari Pengguna

Efektivitas Membaca Senyap di Tempat Umum

Uliana Hidayatika
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Duta Bahasa Provinsi Banten - Duta Baca Kota Tangerang Selatan - Duta Genre UIN Jakarta
18 November 2022 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Uliana Hidayatika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang wanita sedang membaca buku digital dari aplikasi iPusnas di transportasi umum Busway TransJakarta. Foto oleh Uliana Hidayatika
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita sedang membaca buku digital dari aplikasi iPusnas di transportasi umum Busway TransJakarta. Foto oleh Uliana Hidayatika
ADVERTISEMENT
Membaca adalah keterampilan berbahasa ketiga manusia setelah menyimak dan berbicara. Susanti dalam bukunya yang berjudul Keterampilan Membaca menjelaskan membaca adalah jendela dunia dan bisa menjadi wadah untuk proses penjelajahan ke berbagai tempat, menembus ruang dan waktu. Jadi, dengan membaca kita jadi tahu hal-hal apa saja yang terjadi di masa lalu dan masa kini, serta hal-hal yang terjadi di berbagai tempat. Dengan pengetahuan tersebut, kita dapat mempersiapkan masa depan dengan mengambil hikmah atau pelajaran dari apa yang sudah terjadi. Dapat dilihat betapa penting dan bermanfaatnya kegiatan membaca bagi kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Kegiatan membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tak terkecuali di tempat umum yang ramai dan dilarang berisik, seperti transportasi umum, rumah sakit, dan perpustakaan. Kegiatan membaca ini dapat menggunakan berbagai teknik. Teknik yang tepat untuk membaca di tempat umum yang ramai dan dilarang berisik adalah membaca dalam hati atau membaca senyap. Tarigan dalam bukunya yang berjudul Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa berpendapat membaca dalam hati atau membaca senyap adalah teknik membaca yang melibatkan keaktifan indera penglihatan dan ingatan. Jadi, membaca dalam hati adalah teknik atau cara membaca yang tidak mengeluarkan suara atau dilakukan secara senyap atau diam dengan keadaan mulut tertutup dan mata yang aktif melihat isi bacaan.
ADVERTISEMENT
Ada 2 jenis membaca senyap yaitu membaca ekstensif dan intensif. Ramadhan dalam karyanya yang berjudul Keterampilan Membaca Intensif mengemukakan pendapat Tarigan tentang definisi membaca ekstensif. Menurut Tarigan, membaca ekstensif adalah membaca secara menyeluruh isi suatu teks atau bahan bacaan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan bertujuan untuk memahami isi penting bacaan tersebut secara efisien. Jadi, dapat disimpulkan membaca ekstensif tidak mementingkan pemahaman mendalam mengenai isi penting dari suatu bacaan karena teknik membaca ini lebih mementingkan waktu yang singkat saat membaca. Singkatnya waktu dalam membaca ini pastinya hanya melahirkan pemahaman yang dangkal. Selanjutnya adalah jenis membaca senyap kedua yaitu membaca intensif. Dalam karya yang sama yaitu Keterampilan Membaca Intensif, Ramadhan mendefinisikan pengertian membaca intensif yaitu membaca yang dilakukan secara saksama guna menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca kritis. Jadi, membaca intensif adalah kebalikan dari membaca ekstensif. Membaca intensif ini menekankan pemahaman secara mendalam mengenai bacaan suatu teks.
ADVERTISEMENT
Teknik membaca senyap ekstensif sangat cocok diterapkan di tempat umum yang ramai dan dilarang berisik seperti di transportasi umum dan rumah sakit. Alasannya karena walaupun di tempat-tempat ini tidak boleh berisik, tetapi tetap saja namanya juga tempat umum dan ramai, pasti tetap ada suara gaduh seperti suara mesin kereta dan suara pemberitahuan pengumuman lewat pengeras suara di rumah sakit. Di tempat-tempat ini akan sulit diterapkan teknik membaca senyap intensif karena untuk memahami isi bacaan secara mendalam pastinya dibutuhkan konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi yang tinggi akan tercipta dari tempat yang tenang. Lalu di tempat ini juga setiap orang punya kesibukan masing-masing dan tidak ingin diganggu dengan suara gaduh yang kita timbulkan lewat membaca nyaring. Bayangkan saja bila kita menerapkan teknik membaca lantang atau membaca nyaring di tempat-tempat seperti ini. Pastinya orang di sekitar kita akan terganggu kenyamanannya.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui teknik apa yang tepat untuk diterapkan di tempat umum yang ramai dan dilarang berisik, sekarang mari kita ketahui manfaat membaca di tempat-tempat tersebut. Membaca senyap di tempat umum seperti di transportasi umum dan rumah sakit, selain bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan, tentunya mengandung segudang manfaat lainnya. Beberapa di antara manfaat tersebut adalah memanfaatkan waktu luang dengan hal yang lebih bermanfaat selain bermain gawai telepon genggam saja, melatih konsentrasi guna memahami isi bacaan walaupun sedang berada di tempat ramai, dan sebagai wadah untuk lebih dekat dan lebih mencintai buku baik secara fisik maupun bentuk digital. Mendekatkan diri dengan buku adalah salah satu upaya untuk menaikkan minat baca di Indonesia. Kominfo menjelaskan dalam website-nya, UNESCO menyebutkan Indonesia adalah peringkat kedua dari bawah soal literasi dunia. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya minat baca di Indonesia. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya dari 1,000 orang masyarakat Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Sangat memprihatinkan bukan? Jadi, mulai sekarang mari kita manfaatkan waktu luang dengan membaca! Nggak rajin baca? Nggak keren, ah!
ADVERTISEMENT