Konten dari Pengguna

Dirjen Haji dan Umrah Apresiasi Perkembangan Kampus UM Bandung

UM Bandung
Akun resmi Universitas Muhammadiyah Bandung
9 Oktober 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UM Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi UM Bandung.
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi UM Bandung.
ADVERTISEMENT
Bandung – Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia sekaligus Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hilman Latief memberikan paparan inspiratif saat menjadi narasumber dalam Pengajian Umum menyambut awal semester di Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung.
ADVERTISEMENT
Acara yang berlangsung pada Senin (07/10/2024) di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga kampus UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, ini dihadiri oleh mahasiswa baru, dosen, tenaga kependidikan, dan seluruh sivitas akademika.
Dalam kesempatan tersebut, Hilman mengapresiasi perkembangan pesat yang telah dicapai UM Bandung. Ia menyatakan optimisme bahwa UM Bandung memiliki potensi untuk menjadi salah satu universitas terkemuka di Indonesia, khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. “Universitas Muhammadiyah Bandung ini berkembang sangat cepat. Baru delapan tahun sudah punya gedung yang megah dan ini luar biasa,” ujarnya.
Hilman membandingkan perkembangan UM Bandung dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yang juga memulai dari fasilitas sederhana sebelum menjadi kampus terkemuka. Ia berharap UM Bandung bisa mengikuti jejak tersebut dengan tetap mempertahankan semangat perjuangan yang sama.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Hilman menekankan pentingnya ide-ide besar dalam membangun pusat-pusat keunggulan di kampus maupun dalam persyarikatan Muhammadiyah. Menurutnya, kemajuan tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik, tetapi pada gagasan yang mampu menggerakkan perubahan. “Kiai Ahmad Dahlan membangun Muhammadiyah dengan gagasan-gagasan genuin yang lahir dari pemikiran mendalam,” jelas Hilman.
Ia juga mengajak mahasiswa UM Bandung untuk memahami sejarah Muhammadiyah dan kontribusinya dalam bidang sosial, seperti mendirikan rumah sakit, panti asuhan, dan layanan filantropi lainnya. Hilman menceritakan bagaimana Muhammadiyah telah aktif membantu korban bencana sejak erupsi Gunung Kelud pada 1918, meskipun jumlah anggotanya saat itu masih sangat terbatas.
Di sisi lain, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto menekankan pentingnya pengembangan pusat-pusat unggulan di kampus. Ia menyebutkan bahwa pendidikan dan aktivitas akademik perlu diperluas untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. “Kampus tidak cukup hanya mengandalkan aktivitas akademik. Namun, juga harus memiliki kontribusi nyata melalui inovasi yang relevan bagi masyarakat,” ujar Herry.
ADVERTISEMENT
Herry juga menekankan pentingnya integrasi antara kegiatan akademik, penelitian, dan kebijakan inovatif di kampus. Menurutnya, hasil kajian ilmiah perlu diimplementasikan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Ia berharap UM Bandung terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, sambil menjaga dasar-dasar keislaman. “Filantropi islami dapat menjadi solusi bagi berbagai keterbatasan dan tantangan yang dihadapi oleh institusi pendidikan serta masyarakat,” tambahnya.