Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bijak Gunakan Pestisida untuk Pangan yang Aman
29 Desember 2022 16:17 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Eka Setyaningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan generasi muda yang aktif dan sehat, Pemerintah mendorong gerakan konsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Beragam artinya terdapat bermacam-macam jenis makanan, baik hewani maupun nabati dalam menu yang dikonsumsi. Bergizi artinya mengandung zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tubuh. Seimbang artinya dikonsumsi secara cukup sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Aman artinya bebas dari kontaminasi secara fisik, kimia, dan biologi.
ADVERTISEMENT
Kontaminasi secara fisik contohnya kerikil dan dedaunan, secara biologi contohnya bakteri E.Colli dan Salmonella, dan secara kimia contohnya residu pestisida dan logam berat. Kontaminasi fisik dapat dilihat secara kasat mata sedangkan biologi dan kimia tidak dapat dilihat secara kasat mata dan untuk membuktikannya perlu pengujian menggunakan alat rapid tes kitt maupun laboratorium.
Kontaminasi fisik dan biologi muncul akibat penanganan pasca panen dan distribusi yang tidak baik dan akan berdampak langsung setelah dikonsumsi. Sedangkan kontaminasi kimia muncul akibat penggunaan pestisida yang tidak bijak, secara berlebihan dan berulang kali. Dampak yang ditimbulkannya muncul setelah akumulasi di dalam tubuh dan diindikasi sebagai salah satu penyebab penyakit generatif seperti kanker
Penggunaan pestisida yang berlebihan dan berulangkali menyebabkan hasil panen mengandung residu pestisida dan logam berat. Penggunaan pestisida mampu meningkatkan kandungan logam berat Pb sebelum tanam dan sesudah panen sebesar 43,071mg/Ha (K. Karyadi, S. Syafrudin, and D. Soterisnanto 2012). Menurut Subowo dkk (1999), logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih besar dari 5 g/cm3, antara lain Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb).
ADVERTISEMENT
Adanya residu pestisida ataupun logam berat dapat diketahui dengan pengujian menggunakan rapid tes kit atau laboratorium. Hasil rapid tes kitt hanya digunakan untuk mengetahui apakah bahan yang diujikan mengandung residu pestisida atau logam berat. Sedangkan untuk mengetahui apakah bahan pangan yang diuji aman dikonsumsi ataukah tidak aman dikonsumsi melalui hasil pengujian di laboratorium.
Untuk menyatakan bahan pangan aman dikonsumsi apabila hasil pengujian di bawah batas maksimum residu (BMR) untuk pestisida dan di bawah batas maksimum cemaran (BMC) untuk logam berat. BMR dan BMC diatur didalam Permentan No 53 Tahun 2018 ataupun dalam SNI. Sebagai contoh untuk timun, dinyatakan aman dikonsumsi apabila hasil pengujian dilaboratorium < 0,01 mg/kg untuk abamectin (residu pestisida) dan < 0,05 mg/kg untuk cadmium dan < 0,1 mg/kg untuk timbal (logam berat).
ADVERTISEMENT
Untuk menghasilkan makanan yang aman menjadi tugas bersama dan bersinergi antara pemerintah, produsen dan masyarakat sehingga keamanan pangan dimulai dari lahan hingga tersaji di atas meja (food safety form farm to table) dapat terwujud. Pemerintah bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap bahan makanan yang beredar di masyarakat. Produsen bertugas untuk menghasilkan bahan makanan yang aman dan masyarakat bertugas untuk memilih dan mengolah bahan makanan tersebut dengan aman.
Untuk mengatasi munculnya bahan kimia dalam bahan makanan dapat dilakukan dengan menerapkan pertanian organik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Tetapi pertanian organik membutuhkan biaya produksi yang besar sehingga berimbas ke harga jual produk lebih tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan produk hanya mampu dibeli dan diminati oleh mereka yang sudah menyadari akan pentingnya kesehatan sehingga menjadi kendala bagi berkembangnya pertanian organik.
ADVERTISEMENT
Upaya lainnya untuk menghasilkan bahan makanan yang aman dilakukan dengan pembinaan secara terus menerus kepada petani selaku produsen. Pembinaan tersebut terkait dengan penggunaan pestisida yang harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhatikan prinsip 6 (enam) tepat yaitu tepat sasaran, mutu, jenis pestisida, waktu, dosis, dan cara penggunaannya.
Langkah terakhir menjadi tugas masyarakat untuk memilih dan mengolah bahan pangan yang aman. Beberapa tips dalam memilih bahan makanan yang aman di antaranya adalah pilih pedagang yang memperhatikan dan menjaga kebersihan barang dagangan dan lingkungannya, pilih bahan makanan yang beraroma khas bahan makanan tersebut dan berbentuk utuh, warna dan penampilannya khas dan tidak mencolok (contohnya sayuran daun tidak berbentuk mulus sempurna). Sedangkan untuk mengolahnya dengan cara merendam bahan makanan tersebut menggunakan garam atau soda kue beberapa menit untuk melarutkan bahan kimia yang mungkin terkandung di dalamnya, mencucinya dengan air bersih yang mengalir baru dipotong-potong untuk meminimalisasi berkurangnya vitamin yang larut dalam proses pencucian dan mengolahnya dengan baik. Tidak kalah pentingnya dan harus menjadi kebiasaan adalah upaya untuk menerapkan cuci tangan yang bersih pakai sabun sebelum menikmati hidangan yang harus selalu dilakukan oleh setiap orang.
ADVERTISEMENT