Pemerintah Kecamatan Ngombol Apresiasi Sinergi Program Pengabdian Masyarakat UMY

Pemerintah Kecamatan Ngombol, Purworejo melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) memberikan apresiasi kepada Tim Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Apresiasi terhadap kegiatan yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) untuk tahun anggaran 2024, tersebut disampaikan oleh Bakti Woro Haryanti yang merupakan Koordinator BPP yang bertanggung jawab atas pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat Kecamatan Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, bakti menyampaikan bahwa program kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh UMY sejalan dengan kegaitan BPP yang juga memiliki fokus pada pengembangan dan pemberdayaan perempuan berbasis produk pertanian. Selain itu beliau juga ikut mendukung apabila kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa berjalan secara berkelanjutan, dan juga menyasar secara merata kepada seluruh desa yang ada di dalam wilayah Kecamatan Ngombol.

“Kecamatan Ngombol ini merupakan wilayah yang cukup luas karena memiliki 57 Desa, dengan 26 Kelompok Wanita Tani. Selain itu, Kecamatan Ngombol juga merupakan kecamatan dengan penghasil beras dan gerabah terbesar di Kabupaten Purworejo. Oleh karenanya, saya rasa kegiatan pengabdian ini akan bagus jika bisa berjalan secara berkelanjutan dan menyasar ke seluruh desa agar seluruh masyarakat dapat berdaya,” ujar dalam sambutannya Kamis (19/9).

Selain itu, ia juga ikut mendukung Tim dari UMY berkenaan dengan perhatian terhadap isu lingkungan dan berkelanjutan dalam proses produksi. Menurut beliau meskipun penggunaan natrium benzoat dapat membantu proses produksi karena menghasilkan produk dodol yang lebih tahan lama, namun ia juga berharap semoga penggunaan bahan tersebut bisa berkurang tanpa mengurangi daya tahan produk.

Beliau juga mendukung wacana kegiatan pengabdian jangka panjang mengenai pengembangan eco-wisata dan edu-wisata di Desa Awu-Awu berbasis produksi pertanian dan pemberdayaan perempuan. “Dengan besarnya potensi produksi pertanian di Kecamtan Ngombol dan trend saat ini orang cenderung lebih memilih bertamasya ke daerah-daerah pedesaan, kami merasa bahwa wacana pengembangan eco-wisata dan edu-wisata berbasis produksi pertanian merupakan wacana yang menarik untuk dikembangkan,” ucapnya dalam sambutan. “Oleh karenanya, kami sangat berharap semoga program pengabdian masyakat ke depan dapat mengarah kepada pembentukan eco-wisata dan edu-wisata berbasis pertanian agar dapat menjadi percontohan di wilayah lainnya," tutupnya. (AZP)