Konten dari Pengguna

Ubah Sampah Jadi Berkah: Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngaglik Gagas Gerakan 3R

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
3 Desember 2024 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ubah Sampah Jadi Berkah: Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngaglik Gagas Gerakan 3R
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., ASEAN. Eng., dari Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), memimpin kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, pada Minggu, 27 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini ditujukan kepada Kelompok Jama'ah Pengajian Ahad Pagi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah se-Kapanewon Ngaglik, dengan jumlah peserta mencapai 150 orang. Kapanewon Ngaglik, yang mencakup wilayah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Sleman, menghadapi tantangan signifikan terkait pengelolaan sampah plastik, seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan di wilayah ini.
Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat untuk mengelola sampah secara berkelanjutan melalui edukasi, pelatihan, dan penerapan sistem pengelolaan terpadu berbasis 3R. “Melalui program ini, kami ingin meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan kontribusi ekonomi warga Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Ngaglik terhadap masalah sampah,” ujar Prof. Sukamta.
Langkah Nyata Atasi Masalah Sampah
Beberapa solusi yang diusung dalam program ini meliputi:
1. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat:
ADVERTISEMENT
2. Implementasi Program 3R:
3. Pengelolaan Sampah Terpadu:
Ketua GSS PCM Ngaglik, Hidayatul Mabrur, S.Pd.I., M.Pd., mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam mendukung program ini. "Alhamdulillah, masyarakat semakin antusias menyedekahkan sampah ke Masjid Ahmad Dahlan PCM Ngaglik. Hasil penjualan shadaqah sampah ini digunakan untuk menyediakan sayuran dan lauk bagi jama’ah," ujarnya.
Ari Wibowo, S.H.I., S.H., M.H., Ketua Majelis Hukum, HAM, dan Lingkungan Hidup PCM Ngaglik, menambahkan bahwa Gerakan Sedekah Sampah (GSS) ini adalah bentuk kepedulian terhadap masalah sampah yang meluas di Indonesia. "Kami berharap gerakan ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk menjadi bagian dari solusi," katanya.
Kegiatan ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif masyarakat. Inisiatif seperti ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik secara lingkungan maupun sosial-ekonomi, serta menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia.
ADVERTISEMENT