Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
LPPM UAD Bersama Banyu Bening Kembangkan Sistem Air Hujan di Gunungkidul
24 Desember 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mengatasi permasalahan kekurangan air bersih di wilayah karst yang rawan kekeringan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama komunitas Sekolah Air Hujan Banyu Bening mengembangkan sistem penampungan dan penyaringan air hujan di Kelurahan Balong, Girisubo, Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Program yang dilaksanakan pada 15‒16 Desember 2024 ini melibatkan tim dosen UAD, yaitu Rendra Widyatama, S.IP., M.SI., Ph.D., Dr. Rahmat Muhajir Nugroho, S.H., M.H., dan Krisna Sujiwa, S.S., M.A., serta tiga mahasiswa. Pendampingan teknis juga diberikan oleh tenaga ahli dari komunitas Banyu Bening, Sri Wahyuninigsih.
Ketua tim, Rendra Widyatama, menjelaskan bahwa tujuan program ini adalah memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat yang bergantung pada sumber air terbatas. “Kami berharap program ini tidak hanya membantu warga memenuhi kebutuhan air, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi air,” ujarnya.
Pada hari pertama, tim memasang dua instalasi bak penampungan air hujan berkapasitas 1.000 liter per unit di Dusun Ngelo. Sistem ini dirancang agar air hujan tidak hanya menjadi cadangan untuk keperluan mandi, tetapi juga dapat diminum setelah melewati penyaringan sesuai standar kesehatan.
ADVERTISEMENT
Instalasi bekerja melalui tiga tahap: pengumpulan air hujan dari atap menggunakan talang, penyaringan untuk menghilangkan kotoran, dan penyimpanan air dalam tangki tertutup untuk mencegah kontaminasi. Selain infrastruktur, warga juga diberikan pelatihan cara memelihara dan mengelola sistem ini secara berkelanjutan.
Program ini menjadi langkah strategis dalam mendukung ketahanan air masyarakat Gunungkidul. Kolaborasi antara UAD dan Komunitas Banyu Bening menunjukkan bagaimana sinergi akademisi, praktisi, dan warga lokal dapat menghadirkan solusi inovatif dan berkelanjutan.