Konten dari Pengguna

Ini Perbedaan Foremilk Dan Hindmilk Menurut Dosen UM Surabaya

7 Agustus 2023 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gambar (mama'schoice)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gambar (mama'schoice)
ADVERTISEMENT
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi sampai usia 2 tahun. ASI memiliki kandungan nutrisi yang lengkap sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jumlah ASI akan semakin meningkat apabila ibu sering menyusui bayinya. ASI merupakan cairan biologis spesifik yang dapat memenuhi kebutuhan gizi maupun imunologi bayi dimana dibedakan dalam tiga stadium yakni kolostrum, ASI transisi dan ASI Matur. Kandungan susu matur bervariasi diantara waktu menyusu.
ADVERTISEMENT
Umi Ma’rifah, S.ST., M.Kes Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menyebut Pada awal menyusui, ASI ini kaya akan protein, laktosa dan air yang disebut “Foremilk”. Ketika proses menyusui berlanjut, kadar lemak secara bertahap bertambah sementara volume susu berkurang yang disebut “Hindmilk”.
Istilah Foremilk dan Hindmilk masih asing bagi sebagian besar ibu. Masih rendahnya pengetahuan ibu menyusui tentang tahapan pengeluaran foremilk dan hindmilk, akan mengakibatkan bayi mendapatkan foremilk dan hindmilk yang tidak seimbang, sehingga menimbulkan masalah pada bayi.
Apa itu foremilk dan hindmilk?
Foremilk adalah ASI yang keluar pada awal sesi menyusui, bentuknya lebih encer, bervolumen tinggi, mengandung tinggi laktosa dan rendah lemak. Sedangkan hindmilk adalah ASI yang keluar pada saat sesi menyusui akan berakhir. Kandungan lemaknya lebih tinggi dibandingkan foremilk. Karena mengandung lemak dan kalori tinggi, Hindmilk mampu membuat bayi kenyang lebih lama. Foremilk diibaratkan seperti air putih yang dapat menghilangkan rasa haus pada bayi, memberikan energi, dan menstimulasi perkembangan otak. Sedangkan hindmilk dengan komposisi tinggi lemak berperan dalam pertumbuhan dan peningkatan berat badan bayi.
ADVERTISEMENT
Mengapa penting untuk mengenali foremilk dan hindmilk?
Foremilk dan Hindmilk tidak selamanya dapat diperoleh oleh bayi dalam keadaan yang seimbang apabila produksi ASI yang terlalu tinggi. Keadaan ini akan mengakibatkan bayi akan mendapatkan foremilk lebih banyak sehingga bayi dapat mengalami kesulitan dalam mencerna semua laktosa yang tidak seimbang jumlahnya dengan lemak. Keadaan ini disebut dengan ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk atau dikenal juga dengan kelebihan pasokan. Ketidakseimbangan antara foremilk dan hindmilk ketika bayi menyusu menyebabkan peningkatan laktosa susu yang menimbulkan terjadinya diare. Keadaan ini sangat sering terjadi pada bayi berusia tiga bulan pertama dalam menyusu ASI. Gejala yang sering timbul dari ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk ini adalah bayi sering rewel, muncul gumoh pada bayi, durasi menyusui yang pendek (bekisar 5-10 menit), feses bayi berwarna hijau, konsistensi berair, berbau busuk dan biasanya mengandung gas.
ADVERTISEMENT
Ibu menyusui sering mengalamai hiperlaktasi pada tiga minggu pertama. Saat hiperlaktasi bayi sering menolak untuk disusui atau melepaskan isapan, kadang tersedak saat menyusu, akibat aliran ASI yang terlalu cepat atau kencang saat let-down reflex (refleks pengeluaran ASI). Bisa juga bayi hanya menyusu selama 5–10 menit dan kemudian menggigit puting ibu, atau frekuensi menyusu jadi lebih sering, karena tidak benar-benar kenyang di setiap sesi menyusui. Hal ini dapat menimbulkan keluhan ASI sering merembes saat tidak menyusui atau payudara yang selalu terasa penuh. Apabila kondisi ini dibiarkan akan mengakibatkan sumbatan saluran ASI dan memicu infeksi payudara atau mastitis.
Bagaimana agar bayi mendapatkan foremilk dan hindmilk?
Tujuan dari menyusui ialah bayi kenyang dengan mendapatkan ASI yang tinggi kalori, dalam hal ini bayi mendapat cukup laktosa dan lemak dalam ASI. Oleh sebab itu, bayi harus mendapatkan foremilk yang tinggi laktosa dan hindmilk yang tinggi lemak. Untuk memperoleh keduanya, ibu harus memperhatikan frekuensi dan cara menyusui yang benar.
ADVERTISEMENT
Foremilk dan Hindmilk tidak diproduksi sendiri-sendiri, melainkan sebuah proses yang berkelanjutan. Perubahan kandungan lemak dalam ASI, makin lama bayi menyusu makin tinggi. Oleh sebab itu, setiap menyusui usahakan agar bayi menyusu pada satu payudara sampai selesai/payudara terasa kosong terlebih dulu sebelum berganti ke sisi sebelahnya. apabila ibu mengalami hiperlaktasi, hindmilk bisa didapat dengan memompa sebagian ASI sebelum menyusui. Dengan demikian, kebutuhan kalori bayi akan terpenuhi meski jumlah volume ASI yang diminum tidak banyak. Semakin lama jeda waktu menyusui atau memompa, ASI akan semakin rendah kandungan lemak pada awal sesi menyusui berikutnya. Karena itulah, frekuensi menyusui dianjurkan sesering mungkin, atau setiap 2-3 jam sekali pada tiga bulan pertama pasca melahirkan agar kandungan lemak di awal sesi menyusui tetap tinggi.
ADVERTISEMENT
Pada moment memperingati pekan ASI sedunia ini, setelah mengetahui pentingnya keseimbangan pemberian Foremilk dan Hildmilk, semua ibu dapat menyusui bayi lebih dari 20 menit pada setiap payudara, agar bayi mendapatkan cukup kalori untuk menunjang pertumbuhannya dan sukses menyusui bayinya sampai dengan 2 tahun.''Pungkas Umi