Konten Media Partner

200 Ribu Warga Muba Terdampak Penutupan Sumur Minyak Ilegal

25 Juli 2024 22:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumsel A Rachmad Wibowo bersama Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi usai membentuk satgas Penanggulangan Illegal Drilling dan Refinery, Foto : Abdul Toriq/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumsel A Rachmad Wibowo bersama Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi usai membentuk satgas Penanggulangan Illegal Drilling dan Refinery, Foto : Abdul Toriq/Urban Id
ADVERTISEMENT
Kapolda Sumsel A Rachmad Wibowo akan menutup seluruh sumur minyak ilegal dan penyulingan yang ada di Musi Banyuasin (Muba). Penutupan pun akan dilakukan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya penutupan sumur minyak ilegal akan berdampak bagi 200 ribu warga Muba yang mencari nafkah di sumur minyak ilegal. Jumlah tersebut hampir sepertiga populasi penduduk Muba yang mencapai 700 ribuan.
Rachmad pun meminta 200 ribu warga itu dapat meninggalkan bisnis sumur minyak ilegal dengan mencari pekerjaan lain.
"Mulai dari sekarang kami minta bagi individu yang melakukan kegiatan ilegal tersebut untuk berhenti, cari profesi lain," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Pemkab Muba, Apriyadi Mahmud mengaku sering menyampaikan dan mengimbau terkait bahaya menggeluti pekerjaan di sumur minyak ilegal. Tak hanya pada lingkungan saja, tapi juga dapat menimbulkan korban jiwa.
"Sudah sering masyarakat diimbau terkait bahayanya, termasuk juga bagi jiwa masyarakat itu sendiri. Satgas yang dibentuk ini secara komprehensif ini Insya Allah bisa memberikan solusi bagi masyarakat Muba," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut, mereka yang melakukan tindakan ilegal tersebut tak hanya dari masyarakat Muba saja, tapi juga banyak masyarakat di luar wilayah tersebut yang ikut menikmati sumber daya alamnya.
"Hasil kajian kita 200 ribuan warga yang terimbas itu, terdampak secara langsung dan tidak langsung. Tapi, banyak juga dari luar Muba yang ikut menikmati," tukasnya.