5 Fakta Aksi Bidan di Sumsel yang Live Bugil di Media Sosial

Ilustrasi bugil. (foto: Shutterstock)

Media sosial di Sumsel dihebohkan dengan aksi live bugil seorang bidan berinisial AWM (23 tahun) melalui aplikasi media sosial Boom Live. Wanita tersebut diketahui sebagai warga Kabupaten Lahat.

Kasus dugaan pornografi ini pun saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Polres Lahat. Sementara AWM sendiri statusnya masih sebagai saksi.

Berikut ini Urban Id rangkum 5 fakta terkait aksi bidan yang live bugil di media sosial tersebut:

AWM, diketahui sebagai lulusan D4 Kebidanan salah satu akademi kebidanan yang ada di Sumsel. Sebelum videonya viral, yang bersangkutan juga diketahui bekerja sebagai bidan di salah satu Puskesmas di Lahat dengan status Tenaga Kerja Sukarela (TKS).

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik Polres Lahat, aksi bugil yang dilakukan oleh AWM sudah ketiga kalinya. Aksi itu dimulai dengan perkenalan dan bincang-bincang dengan follower hingga kemudian menjurus ke pornografi.

Motif AWM live bugil itu tak lain terkait ekonomi. Kasat Reserse Polres Lahat, AKP Kurniawi, mengatakan modus dalam kasus yaitu melalui aplikasi Boom Live dengan live khusus channel yang bersangkutan.

Selanjutnya, yang bersangkutan melepas pakaian yang dikenakan, hingga memainkan bagian tubuh sensitif perempuan. Nantinya, pelaku mendapatkan gift dan uang dari aksi itu.

"Pelaku mengaku mendapatkan uang hingga jutaan rupiah dari aksi pornografi itu," katanya.

Meski sudah diperiksa polisi, AWM hingga saat ini masih berstatus saksi. Hal ini lantaran penyidik masih mengumpulkan barang bukti serta keterangan sejumlah saksi terkait dugaan kasus pornografi itu.

Selain itu, petugas sudah melakukan olah TKP di kamar tidur rumah pelaku yang menjadi tempat dirinya melakukan aksi live bugil tersebut.

Kasat Reskrim Polres Lahat, AKP Kurniawi, mengatakan selain AWM penyidik juga melalukam pemeriksaan saksi lain yang berkaitan dengan penyebaran video saat live bugil itu.

Termasuk juga siapa oknum yang merekam aksi pelaku yang sedang melakukan adegan pornografi tersebut dan kemudian menyebarkannya hingga menjadi viral dan meresahkan masyarakat. (jrs)