Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
dr. Ratu Tenny Leriva, Pacu Gerakan Literasi Bahasa Isyarat di Sumsel
9 November 2024 12:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gerakan Literasi Bahasa Isyarat yang diinisiasi oleh Duta Literasi Sumsel, dr Ratu Tenny Leriva mendapatkan apresiasi dari berbagai komunitas literasi dan inklusi di Sumsel
Kali ini kegiatan pengenalan bahasa isyarat, yang digelar di Perpustakaan Daerah Sumsel dihadiri komunitas literasi di antaranya, Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN) Sumsel, Pemuda ICMI Palembang, Komunitas Buku-Buku Linda (BBL), serta siswa SMAN 1 Talang Kelapa Palembang, Jumat 8 November 2024.
dr Ratu Tenny yang juga anggota DPD RI menyebutkan digagasnya gerakan literasi bahasa isyarat bertujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat akan pentingnya bahasa isyarat sebagai jembatan komunikasi, khususnya bagi masyarakat tuli yang ada di Sumsel.
"Kegiatan literasi isyarat ini telah diselenggarakan secara rutin sejak 2022 sebagai pemahaman masyarakat akan pentingnya bahasa isyarat bagi masyarakat tuli, " kata dia.
Dengan adanya inisiatif gerakan literasi bahasa isyarat, dr Ratu berharap agar semakin banyak masyarakat yang terlibat dan menjadi teman dengar bagi masyarakat tuli, sehingga tercipta kesetaraan dalam literasi dan komunikasi di Sumsel.
"Jika ada instansi, organisasi, maupun komunitas yang berminat untuk belajar bahasa isyarat agar dapat menjadi ‘teman dengar’ bagi teman-teman tuli, mereka dapat datang langsung ke perpustakaan untuk dijadwalkan kelas pengenalannya,"jelasnya.
Perwakilan Komunitas BBL, Azzah mengaku dengan adanya kegiatan gerakan literasi isyarat dapat membuka wawasan peserta tentang pentingnya berharganya bahasa isyarat sebagai sarana berkomunikasi dengan masyarakat tuli.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti Sosialisasi Bahasa Isyarat ini. Kegiatan ini memberikan kami wawasan berharga tentang pentingnya bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi yang inklusif,” ujarnya.
Azzah menambahkan bahwa bahasa isyarat bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga simbol kesetaraan yang menghubungkan seluruh manusia tanpa memandang perbedaan.
"Bahasa isyarat ini sebagai penghubung bagi seluruh manusia tanpa memandang perbedaan bukan hanya sekedar alat komunikasi, " kata dia.