Konten Media Partner

LRT Sumsel Pacu Pendapatan di Luar Tiket

11 Desember 2024 13:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LRT di Palembang. (Foto. Ary Priyanto/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
LRT di Palembang. (Foto. Ary Priyanto/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) terus berupaya meningkatkan pendapatan LRT Sumsel di luar tiket guna mengurangi ketergantungan pada subsidi pemerintah. Salah satu langkah strategis adalah menjalin kontrak kerja sama dengan perusahaan, seperti kemitraan senilai Rp 1 miliar dengan perusahaan air minum kemasan, sewa tenant di stasiun, serta penjualan ruang iklan di berbagai titik strategis. "Pendapatan non-tiket ini diharapkan bisa membantu mengurangi subsidi. Operasional dan perawatan LRT Sumsel akan mulai dikombinasikan dari biaya subsidi dan pendapatan lainnya. Kami berharap ke depan LRT Sumsel bisa lebih mandiri," kata BPKARSS, Rode Paulus, Rabu 11 Desember 2024. Rode menjelaskan hingga saat ini LRT Sumsel masih berstatus sebagai layanan perintis kereta api sehingga subsidi pemerintah tetap menjadi penunjang utama. Tahun ini, subsidi untuk operasional, layanan perintis, dan feeder diperkirakan di bawah Rp 200 miliar. "Pengoperasian LRT Sumsel masih disubsidi karena ini adalah layanan kereta api perintis. Namun, karena sudah menjadi Badan Layanan Umum (BLU), kami ditantang untuk memanfaatkan aset seperti advertising dan sewa tenant untuk menambah pendapatan di luar tiket," tambahnya. Hingga saat ini, pendapatan LRT Sumsel masih bergantung pada tiket, yang nilainya belum cukup untuk menutupi biaya operasional, perawatan, dan pengembangan layanan lainnya. LRT Sumsel menargetkan jumlah penumpang sebanyak 4,3 juta orang pada 2024. Hingga 3 Desember, jumlah penumpang sudah mencapai 3.947.617, sedikit di bawah capaian tahun 2023 sebanyak 4.082.702 penumpang. Rata-rata harian penumpang pada tahun ini menunjukkan peningkatan, mencapai 11.679 orang per hari, dibandingkan tahun lalu yang hanya 11.185 penumpang. Akumulasi terbesar terjadi saat akhir pekan dengan rata-rata 13.185 penumpang per hari, sementara pada hari kerja sebanyak 11.082 penumpang per hari. Data BPKARSS menunjukkan tren jumlah penumpang LRT Sumsel mengalami peningkatan sejak pertama kali dioperasikan pada 2018. Berikut data jumlah penumpang per tahun: 2018: 927.432 penumpang 2019: 2.619.159 penumpang 2020: 1.053.637 penumpang (pandemi Covid-19) 2021: 1.599.133 penumpang 2022: 3.087.735 penumpang 2023: 4.082.702 penumpang Meski demikian, Rode berharap dengan optimalisasi pendapatan non-tiket, LRT Sumsel dapat mengurangi ketergantungan pada subsidi pemerintah di masa mendatang. "Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan sekaligus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," tutup Rode.
ADVERTISEMENT