Konten Media Partner

Mata Remaja Putri di Palembang Buta Usai Berobat ke Bidan

9 Agustus 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Remaja putri bernama Berlian bersama ibunya, Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Remaja putri bernama Berlian bersama ibunya, Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Seorang remaja putri bernama Berlian (13), warga Jalan Sukakarya, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumsel mengalami pembengkakan hingga kerusakan parah pada matanya. Hal ini terjadi diduga akibat malapraktik di korban oleh oknum bidan yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya. Masalah ini berawal ketika Berlian mengkonsumsi enam macam obat yang diberikan oleh bidan tersebut pada Juni 2024. Akibat dari konsumsi obat tersebut, kondisi kesehatan Berlian memburuk secara drastis. Kedua bola matanya nyaris terlepas, dan tubuhnya mengalami ruam merah hingga melepuh seperti terbakar. Ibu kandung Berlian, Nila Sari (43), merasa putrinya menjadi korban malapraktik dan telah melaporkan kejadian ini ke Polda Sumsel. "Masalah ini bermula ketika Berlian mengalami demam disertai mual dan muntah pada Selasa, 2 Juli 2024. Kemudian saya membawa Berlian untuk berobat ke Bidan berinisial A yang berada dekat dengan rumah. Setelah diperiksa, Berlian diberikan enam macam obat yang harus dikonsumsi tiga kali sehari, "kata dia, 9 Agustus 2024. Nila menuturkan jika keesokan harinya, Berlian mengalami ruam merah melepuh di sekujur tubuhnya, dan matanya mulai membengkak serta tidak bisa berkedip. Nila awalnya mengira bahwa kondisi tersebut adalah reaksi normal dari obat, namun setelah dua hari, kondisi Berlian justru semakin memburuk. "Saya kembali membawa Berlian ke bidan A untuk menanyakan kondisi tersebut, namun bidan tersebut menyatakan bahwa kondisi Berlian adalah hal yang lumrah dan mencontohkan pasien lain yang pulih setelah mengalami hal serupa, " kata dia. Namun, khawatir dengan kondisi anaknya, Nila memutuskan untuk membawa Berlian ke RS Charitas Myria Palembang pada Minggu, 7 Juli 2024, di mana Berlian dirawat inap selama tujuh hari. Meski telah dirawat, kondisi Berlian tidak kunjung membaik. Pada 24 Juli 2024, Berlian menjalani operasi di RS Muhammad Hoesin Palembang karena kondisinya yang semakin parah, hingga mata Berlian nyaris lepas. Dalam operasi tersebut, dokter menempelkan daging paha untuk menyelamatkan mata Berlian yang sudah rusak parah.
ADVERTISEMENT
"Untuk matanya itu sempat masih bisa melihat tapi untuk sekarang tidak bisa melihat lagi. Sebab kata dokter kalau tidak dioperasi matanya jebol (bola matanya keluar). Anak saya bisa melihat lagi tapi harus ada donor kornea mata dan biayanya mahal," tuturnya. Nila Sari kini sangat khawatir karena hingga kini, Berlian belum mendapatkan donor kornea mata yang sangat dibutuhkan untuk memulihkan penglihatannya. "Kami orang susah, kami berharap anak saya ini dapat melihat lagi dengan mendapat donor kornea mata," ungkap Nila, yang terus berharap ada bantuan untuk putrinya.