Konten Media Partner

Pemprov Sumsel Bedah 6 Ribu Rumah Serentak di 17 Kabupaten dan Kota

13 Februari 2024 7:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, Foto : Humas Pemprov Sumsel
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, Foto : Humas Pemprov Sumsel
ADVERTISEMENT
Pemprov Sumsel akan menjalankan program bedah rumah sebanyak 6.089 unit secara serentak di 17 kabupaten/kota. Program ini merupakan rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemprov Sumsel ke-78.
ADVERTISEMENT
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menyebutkan selain kegiatan bedah rumah, pihaknya juga akan meresmikan gerakan pemberian bantuan sanitasi se-Sumsel sebanyak 6.506 unit
"Dalam pelaksanaan program bedah rumah akan didanai dari APBD, APBN atau bantuan stimulan perumahan swadaya dari Kementerian PUPR, Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/BUMD maupun swasta dan Baznas yang beroperasi di masing-masing wilayah,"kata Agus Fatoni saat memimpin Rapat Persiapan Kegiatan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel secara virtual di Kantor Gubernur Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Senin 12 Februari 2024.
Agus Fatoni menuturkan pemberian bantuan sanitasi serentak sebagai upaya Pemprov Sumsel menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya. Nantinya juga bantuan ini akan diberikan secara simbolis oleh Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pusat Tri Tito Karnavian.
ADVERTISEMENT
“Jadi Bupati maupun Wali kota silakan menyampaikan dalam forum ini berapa total rumah yang akan di bedah, selain bedah rumah bapak/ibu Bupati/ Wali kota juga menyiapkan bantuan sanitasi berupa kloset atau perbaikan toilet di kabupaten/kota masing-masing,” kata Agus Fatoni.
Agus Fatoni menjelaskan untuk perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) meliputi atap, lantai dan dinding (aladin). Terlebih, sesuai arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bagi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk memberikan bantuan sanitasi dalam bentuk pembangunan toilet.
“Ada arahan dari Pak Mendagri agar kita memperbaiki sanitasi dan toilet, karena toilet adalah cerminan kita, kalau toilet bagus berarti rumah kita bagus, kalau toilet di kantor itu bersih berarti juga kita bersih di kantor. Maka ini kita harus sambut, kita harus meriahkan gerakan pemberian bantuan sanitasi oleh Ibu Ketua Umum ini dan juga sekaligus kita meriahkan dengan bedah rumah dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem,” kata Agus Fatoni.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS Sumsel Moh. Wahyu Yulianto, menyebut BPS Provinsi Sumsel telah merilis angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumsel tahun 2023 yakni pada level 5,08%, lebih tinggi dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi secara nasional. Sementara itu, terkait kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai mereka yang hidup setara dengan Rp 11.571,21 per kapita per hari atau Rp 351.957, 40 per kapita per bulan.
“Program dari bedah rumah ini tadi saya lihat Pak Gubernur cukup banyak ya, kalau kita coba nah, tadi itu hampir ribuan. Harapannya meskipun nanti agenda itu pada bulan Mei, program ini bisa segera sudah mulai bertahap dilaksanakan mulai bulan ini, karena agar program-program itu yang memang sudah diterima oleh masyarakat ya harapannya bisa juga tercatat oleh BPS,” ucap Wahyu.
ADVERTISEMENT