Konten Media Partner

Polisi Bantah Bentrok Ormas di Palembang Terkait Pilkada

24 September 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana bentrok antar ormas di Palembang saat pengundian nomor calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang di KPU Palembang, Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Suasana bentrok antar ormas di Palembang saat pengundian nomor calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang di KPU Palembang, Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Palembang Pol Harryo Sugihartono menegaskan bentrok antar ormas yang terjadi di KPU Palembang pada Senin 23 September 2024 bukan terkait Pilkada Palembang. "Jadi insiden yang terjadi kemarin tidak ada hubungannya dengan dukungan terhadap paslon," kata dia, Selasa 24 September 2024. Harryo mengaku dari hasil pemeriksaan polisi diketahui kejadian tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan pribadi yakni faktor ekonomi antara korban bernama Jamak Udin (55 tahun) dan pelaku AR (45 tahun ) memiliki pekerjaan bersama, namun punya masalah dalam pembagian fee yang belum kelar. "Pekerjaannya tidak berhubungan dengan pemilu tapi lebih ke pekerjaan berhubungan dengan ekonomi. Yang bersangkutan (korban dan pelaku) berada dalam satu kelompok ormas yang sama yang kebetulan secara internal juga ada perpecahan tetapi, kejadian itu juga tak dilatarbelakangi masalah internal organisasi," jelas dia. Permasalahan pribadi antara korban dan pelaku memuncak saat proses tahapan pengundian dan penetapan nomor urut tengah berlangsung di KPU. Kedua kelompok terlibat keributan sehingga harus dilerai oleh anggota polisi. "Kebetulan TKP berada di luar Gedung KPU Palembang teapi berada di Jalan Utama menuju kanto KPU," jelas dia. Anggota polisi Aipda Trisno Widodo yang sedang bertugas sebagai Walpri salah satu paslon berusaha melerai kejadian. Dirinya pun akhirnya terkena sabetan sajam dari pelaku AR hingga mengalami luka dibagian pinggang. "Anggota kita berusaha melerai agar kejadian keributan tidak meluas. Anggota kita juga terkena sabetan karena ingin melerai. Sedangkan korban Jamak mendapat perawatan di RS namun sudah bisa menjalani rawat jalan" jelas dia. Diberitakan sebelumnya, dua kelompok pendukung paslon di Palembang bentrok dalam kegiatan pengundian Nomor Urut Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Senin sore, 23 September 2024. Bentrokan tersebut diketahui terjadi di depan kantor KPU Palembang saat pengundian tengah berlangsung. Ormas yang bentrok adalah Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya. GRIB Jaya pimpinan Jamak Udin dan DPC GRIB Jaya versi Soeheindra Tamzil terlibat bentrok karena berbeda pilihan.
ADVERTISEMENT