Konten Media Partner

Polisi Penganiaya Mantan Pacar di Palembang Ternyata Punya Istri dan Anak

18 April 2025 20:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wina Septianty saat melaporkan penganiayaan yang dialaminya di SPKT Polda Sumsel. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wina Septianty saat melaporkan penganiayaan yang dialaminya di SPKT Polda Sumsel. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Wina Septianty (25), korban penganiayaan yang dilakukan oleh anggota Polrestabes Palembang, Bripka Rio Rolando Manurung, mengungkapkan trauma mendalam yang ia alami akibat kekerasan fisik dan intimidasi selama lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Wina yang sempat menjalin hubungan asmara dengan Bripka Rio, mengaku mulai ketakutan setelah mengetahui pelaku telah memiliki istri dan anak. Upaya untuk menjauh dari pelaku justru membuat dirinya semakin menjadi sasaran kekerasan dan ancaman.
"Saya mencoba menjauh karena merasa takut, apalagi setelah mengetahui bahwa dia ternyata sudah memiliki istri dan anak," ujar Wina dengan suara bergetar saat ditemui, Jumat (18/4).
Menurut Wina, pelaku kerap melakukan kekerasan fisik dan mengancam dirinya serta keluarganya. Bahkan, Bripka Rio tidak segan-segan membuat keributan di rumah orang tua Wina yang disaksikan oleh warga dan Ketua RT setempat.
"Dia pernah datang ke rumah saya, membuat keributan dan mengancam keluarga saya. Saat itu warga dan Ketua RT sampai keluar rumah karena mendengar keributan. Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Upaya Wina untuk menghindar, termasuk pergi keluar kota, tidak berhasil menghentikan teror dari Bripka Rio. Pelaku terus mengejar dan melacak keberadaannya, bahkan menggunakan kekerasan saat terjadi konflik.
"Selama lima tahun mengenalnya, saya sering mencoba menjauh karena merasa takut. Tapi dia selalu mencari saya. Saat bertengkar, dia sering bersikap kasar dan melakukan kekerasan fisik. Saya benar-benar tidak bisa melawan," jelas Wina.
Hidup dalam Ketakutan Meski Kasus Sudah Dilaporkan
Kekerasan yang dialami Wina mencapai puncaknya dalam insiden penganiayaan di indekosnya di kawasan Dwikora. Setelah kejadian ini viral, Wina tetap hidup dalam ketakutan, khawatir pelaku akan membalas dendam.
"Saya takut dia dendam setelah ini. Tolong jangan ganggu lagi saya dan keluarga. Sumpah aku takut," ujarnya penuh harap.
ADVERTISEMENT
Wina berharap kasus ini mendapat perhatian serius dari pihak berwenang. Ia juga meminta perlindungan agar dirinya dan keluarganya tidak lagi menjadi sasaran intimidasi.