Konten Media Partner

RSUD Martapura Sebut Keluarga Pasien Menolak Ambulans karena Kecewa

5 April 2025 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat jenazah saat dibawa pulang ke rumah menggunakan mobil pick up. Foto : Potongan video
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat jenazah saat dibawa pulang ke rumah menggunakan mobil pick up. Foto : Potongan video
ADVERTISEMENT
Direktur RSUD Martapura, OKU Timur, dr Dedy Damhudy menyampaikan kronologi kejadian sebelum jenazah pasien dibawa menggunakan mobil pick up hingga viral di media sosial. Menurut penjelasan Dedy, pasien datang ke IGD RSUD Martapura sekitar pukul 05.10 WIB dalam kondisi tidak sadarkan diri. Dokter Santi, yang saat itu bertugas di IGD, langsung melakukan pemeriksaan medis dan menyatakan pasien meninggal dunia setelah hasil Elektrokardiogram (EKG) menunjukkan asistol, tidak ada nadi, serta pupil mengalami midriasis maksimal. “Pasien langsung kami tangani dengan cepat, dan setelah prosedur pemeriksaan, dinyatakan meninggal,” kata Dedy, Sabtu 5 April 2025. Ia menambahkan pihak rumah sakit sebenarnya sudah menawarkan mobil ambulans kepada keluarga untuk mengantar jenazah ke rumah duka, baik secara umum maupun melalui layanan BPJS yang tidak dipungut biaya. Namun, awalnya keluarga memilih untuk membawa jenazah menggunakan kendaraan pribadi. “Setelah kami jelaskan bahwa bisa memakai layanan BPJS tanpa biaya, keluarga akhirnya setuju untuk memakai ambulans,” ujarnya. Namun, kendala terjadi ketika sopir ambulans meminta waktu sebentar untuk membeli bensin karena kendaraan hampir kehabisan bahan bakar. Hal tersebut memicu kemarahan pihak keluarga yang merasa proses pengantaran jenazah terlalu lama dan tidak ada kejelasan. “Ketika jenazah sudah masuk ambulans, sopir minta izin sebentar untuk isi bensin. Tapi keluarga marah dan akhirnya memutuskan membawa sendiri jenazah dengan mobil pikap,” jelas Dedy. Sebelumnya dalam video yang beredar, tampak jenazah sudah berada di dalam keranda dan diletakkan di bak belakang mobil pikap. Perekam video mengungkapkan kekesalan karena mobil ambulans tidak segera diberangkatkan meski jenazah sudah menunggu cukup lama. “Kami sangat kecewa, sopir tidak standby dan ambulans tidak ada bensinnya. Padahal jenazah sudah di dalam mobil,” ujar salah satu keluarga dalam video. Pihak RSUD Martapura pun menyayangkan kesalahpahaman yang terjadi dan mengaku sudah berusaha memberikan pelayanan sesuai prosedur.
ADVERTISEMENT