Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Viral Wabup Muratara Cekcok Mulut dengan Warga saat Salurkan Bantuan Banjir
19 April 2024 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebuah video viral memperlihatkan Wakil Bupati (Wabup)Muratara Inayatullah sedang cekcok mulut dengan warga ketika menyalurkan bantuan banjir di Desa Lubuk Kumbung, Kecamatan Karang Jaya, Muratara, Sumsel, pada Kamis 18 April 2024.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang berdurasi 1.28 menit nampak Wakil Bupati Muratara, Inayatullah tengah menyampaikan sambutannya di hadapan warga.
Inayatullah meminta, agar warga bersabar dalam menghadapi bencana banjir yang menyerang rumahnya saat ini. Bahkan dirinya mengingatkan warga agar tidak membuat pemberitaan atau pernyataan mengenai banjir yang tidak objektif.
"Yakinlah, tidak ada pemerintah yang tidak peduli terhadap warganya yang sedang terkena musibah. Saya harap warga tidak membuat pemberitaan yang tidak objektif," kata dia dalam video yang diterima Urban Id, Jumat 19 April 2024.
Namun salah seorang warga bernama Dian Berlian merespons perkataan Inyatullah dengan membantah jika pemberitaan tidak objektif. Warga tersebut merupakan pria yang mengenakan kemeja lengan panjang motif kotak berwarna biru gelap.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak diviralkan, bapak pasti tidak turun ke sini melihat warga. Jadi pemimpin itu bijaksana saja bos. Kami warga ini sedang kesulitan," ungkap warga yang belakangan diketahui bernama Dian Berlian itu.
Mendengar pernyataan warga itu, Inayatullah itu langsung tersulut emosi. Dia langsung merespons dengan nada tinggi dan menyebut jika telah berbuat untuk menangani korban banjir.
Dian kembali membalas dengan nada tinggi. Cekcok mulut pun tak terhindarkan. Aksi tersebut tidak sampai berujung baku pukul setelah warga lainnya melerai. Mereka membawa Dian untuk menjauh.
Untuk diketahui, banjir bandang di Muratara telah menghanyutkan puluhan rumah warga hingga merusak tujuh jembatan di sejumlah kecamatan. Saat ini, warga harus tinggal di lokasi pengungsian lantaran rumahnya terserang banjir sejak, Selasa 16 April 2024.
ADVERTISEMENT