Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menjaga Identitas Lokal di Tengah Pengaruh Global
25 November 2024 16:11 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sherlyn Pasha Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di dalam kehidupan kita sehari-hari, tentu terjadi banyak perubahan budaya, apalagi di era modern ini. Kemajuan teknologi, media sosial, dan globalisasi telah mempercepat perubahan tersebut, membuat kita semakin terhubung dengan berbagai budaya dari belahan dunia lain. Misalnya, cara kita berkomunikasi yang semakin cepat dan mudah, dengan adanya aplikasi pesan instan atau video call, menggantikan percakapan tatap muka yang dulu lebih dominan. Selain itu, gaya hidup kita juga banyak dipengaruhi oleh tren global, seperti makanan, mode, hingga cara berpikir yang lebih terbuka dan inklusif. Hal ini membuat kita semakin fleksibel dalam menghadapi perubahan, namun juga menghadirkan tantangan dalam menjaga nilai-nilai budaya lokal agar tetap lestari di tengah arus perubahan yang begitu cepat.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh perubahan budaya di Indonesia yaitu cara berpaikan, banyak sekarang model berpakaian yang sudah di pengaruhi oleh cara berpakian budaya barat. Banyak pakaian tradisional Indonesia seperti kebaya dan batik yang akhirnya tergantikan oleh jeans, T-shirt atau sweater dalam kehidupan sehari-hari. Mesikpun begitu banyak sekolah yang menjadikan batik sebagai seragam sekolahnya atau di hari-hati tertentu atau mengadakan acara perayaan yang mengharuskan menggunakan pakaian tradisional Indonesia untuk tetap mengenalkan budaya tersebut ke generasi muda.
Baru-baru ini terjadi fenomena yang cukup kontroversial di media sosial yaitu mengenai kebaya model Korea. Kebaya yang merupakan pakaian tradisional Indonesia di padukan dengan gaya Korea dengan potongan yang lebih modern atau dengan bahan dan detail yang lebih ke Korean. Ini menjunjukkan bagaimana budaya fashion luar seperti Korea itu tadi dapat memengaruhi cara kita mengadaptasi dan mengubah budaya lokal. Banyak yang kontra terhadap hal tersebut mereka mengatakan bahwasannya itu adalah pakaian tradisonal dan identik dengan Indonesia, tidak seharusnya di fashion tersebut semata-mata hanya karena tren terkini menyebabkan budaya lokal kita tergantikan begitu saja dengan tren luar.
ADVERTISEMENT
Fenomena tersebut dapat membuat kita seperti kehilangan jati diri, dimana semuanya itu tergantung apa yang sedang trending saat ini sekalipun itu dapat menggeser budaya lokal kita sendiri. Tentu saja hal ini memerlukan perhatian yang lebih agar kita tidak kehilangan akar budaya kita dan apa yang menjadi identitas kita.
Sebagai generasi muda seharusnya kita harus lebih peka dan lebih menyaring apa yang harus kita tiru dan tidak, dan kita juga harus melestarikan budaya tersebut agar tidak hilang begitu saja. Dengan kemudahan akses untuk mencari tau mengenai budaya-budaya di Indonesia saat ini bukan lah hal yang sulit memgingat teknologi sudah sangat canggih dan bukan hal yang tabu. Dengan begitu kita dapat mengenal budaya kita sendiri dan melestarikannya.
ADVERTISEMENT
Dapat juga di lakukan juga dengan edukasi mengenai budaya lokal yang dapat di lakukan di kampus melaui event festival budaya contohnya. Dalam lingkungan sekolah dengan mengenalkan melalui Pelajaran Sejarah atau seni budaya. Selain itu pemerintah juga dapat menyelenggarakan acara yang mengedepankan budaya lokal seperti penggunaan batik di momen- momen tertentu seperti Hari Batik Nasiona.
Kita juga dapat menggunakan media sosial sebagai platform untuk kita mengenalkan budaya yang ada di Indonesia agar lebih di kenal secara luas. Melalu media sosial generasi kita dapat memperkenalkan pakaian-pakain adat yang ada di Indonesia serta keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia kepada orang-orang di luar.
Kesimpulanya, perubahan budaya yang terjadi di Indonesia menunnjukkan bagaimana budaya kita dapat beradaptasi dengan zaman tanpa harus kehilangan identitasnya .Selain memberikan dampak postif perubahan ini juga memberikan dampak negatif kita harus pandai memilah milih mana yang baik da buruk agar kita tidak menghilangkan budaya lokal.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga agar budaya kita tetap hidup, penting untuk mengedukasi generasi muda tentang makna dan pentingnya budaya lokal, serta menggabungkannya dengan tren modern supaya tetap relevan. Mendukung pengrajin lokal dan memanfaatkan media sosial juga bisa jadi cara efektif untuk melestarikan budaya kita. Dengan begitu, kita bisa terus berkembang tanpa harus melupakan akar budaya yang telah ada sejak lama.