Konten dari Pengguna

Jamur: Revolusi Pengganti Daging

Dr Nilam Fadmaulidha Wulandari
Periset Ahli Madya di Kelompok Riset Mikologi, Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Riset 19 tahun dengan mikrobiologi, taksonomi jamur dan aplikasinya.
8 Desember 2024 12:20 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr Nilam Fadmaulidha Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Makanan Masa Depan yang Menginspirasi
Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keberlanjutan, masyarakat kini semakin beralih ke pola makan nabati. Salah satu inovasi yang menarik perhatian dalam dunia kuliner adalah pembuatan tempe daging berbahan dasar jamur. Proses pengolahan jamur menjadi tempe daging bukan hanya tentang mengganti daging hewani, tetapi juga memberikan alternatif yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Tempe daging jamur menawarkan rasa yang lezat, tekstur yang kenyal, serta berbagai manfaat gizi yang setara dengan daging hewani, tetapi dengan dampak yang jauh lebih ringan terhadap planet ini.
ADVERTISEMENT
Jamur sendiri memiliki tekstur yang menyerupai daging serta rasa umami yang kaya, menjadikannya bahan yang ideal untuk dijadikan pengganti daging. Selain itu, jamur juga merupakan sumber nutrisi yang kaya, seperti protein nabati, vitamin B, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh. Yang lebih menarik lagi, budidaya jamur jauh lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan produksi daging hewani, karena memerlukan lebih sedikit air, lahan, dan energi. Oleh karena itu, tempe jamur tidak hanya memberi manfaat bagi kesehatan, tetapi juga bagi keberlanjutan bumi.
Gambr 1. Isolat jamur liar yang siap dijadikan alternatif daging (foto: koleksi pribadi)
Proses Mengolah Jamur Menjadi Tempe Daging
Pembuatan tempe daging berbahan dasar jamur dimulai dengan pemilihan jenis jamur yang tepat. Jamur tiram, portobello, dan shiitake adalah beberapa jenis jamur yang paling sering digunakan. Ketiga jenis ini dipilih karena teksturnya yang berserat dan rasanya yang gurih, menyerupai tekstur daging. Setelah memilih jamur yang tepat, langkah berikutnya adalah mempersiapkan bahan dasar. Jamur kemudian dicincang halus dan melalui proses pengukusan atau pengeringan untuk menghilangkan kelembapan berlebih. Tahap ini sangat penting agar tempe yang dihasilkan memiliki kepadatan dan tekstur yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Setelah jamur diproses, tahap berikutnya adalah fermentasi. Jamur yang telah dicincang kemudian dicampur dengan starter fermentasi, yang biasanya menggunakan jamur Rhizopus, sama seperti yang digunakan dalam pembuatan tempe kedelai. Proses fermentasi berlangsung selama beberapa hari, di mana jamur mulai menyatu dan membentuk padatan seperti tempe. Fermentasi ini tidak hanya meningkatkan tekstur dan rasa, tetapi juga memperkaya tempe dengan probiotik yang bermanfaat untuk pencernaan dan meningkatkan kandungan gizi lainnya, seperti vitamin B12.
Setelah proses fermentasi selesai, tempe jamur siap untuk diolah lebih lanjut. Tempe yang sudah jadi bisa dipotong-potong, dibumbui sesuai selera, dan diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Tempe jamur yang kenyal dan kaya rasa ini sangat cocok digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai macam masakan, mulai dari burger nabati, steak vegan, sosis, hingga isian taco.
ADVERTISEMENT
Keunggulan Tempe Daging Jamur: Lezat dan Bergizi
Selain menawarkan rasa yang menggugah selera, tempe jamur juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Sebagai sumber protein nabati, tempe jamur adalah pilihan ideal bagi mereka yang mencari alternatif daging tanpa mengorbankan asupan protein. Kandungan proteinnya membantu tubuh dalam membangun dan memperbaiki jaringan, serta memberikan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari. Dengan mengonsumsi tempe jamur, kita dapat mendapatkan nutrisi yang setara dengan daging hewani, tetapi tanpa risiko kolesterol tinggi yang sering dikaitkan dengan daging merah.
Tempe jamur juga sangat rendah lemak dan bebas kolesterol, menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung. Dalam tempe jamur, lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan tubuh sangat minim, sehingga mengonsumsinya tidak akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, kandungan serat alami dalam jamur sangat baik untuk pencernaan. Serat membantu meningkatkan gerakan usus dan mencegah sembelit, sementara probiotik yang dihasilkan selama proses fermentasi mendukung keseimbangan mikrobiota usus dan memperkuat sistem imun tubuh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tempe jamur juga rendah kalori, namun tetap kaya akan nutrisi. Ini menjadikannya pilihan yang sangat cocok bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan. Meskipun rendah kalori, tempe jamur tetap menyediakan asupan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya. Oleh karena itu, tempe jamur bukan hanya solusi bagi para vegetarian dan vegan, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menjaga pola makan sehat dan berkelanjutan.
Aplikasi Kuliner: Kreasi Lezat dari Tempe Jamur
Tempe daging jamur memiliki fleksibilitas yang luar biasa dalam dunia kuliner. Berkat tekstur dan rasanya yang mirip daging, tempe jamur dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan yang lezat dan bergizi. Salah satu kreasi yang sangat populer adalah burger nabati. Patty yang terbuat dari tempe jamur memberikan sensasi rasa daging yang sempurna. Dengan tambahan keju vegan, selada segar, dan saus favorit, burger tempe jamur dapat menjadi pilihan makanan yang sehat, lezat, dan memuaskan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tempe jamur juga dapat diolah menjadi steak vegan yang juicy dan menggugah selera. Irisan tempe jamur yang dibumbui dengan lada hitam, rosemary, dan rempah pilihan, kemudian dipanggang hingga kecokelatan, menghasilkan steak nabati yang penuh rasa dan sangat memuaskan. Untuk penggemar masakan Meksiko, taco tempe jamur bisa menjadi pilihan yang sempurna. Potongan tempe jamur yang ditumis dengan rempah-rempah khas Meksiko, seperti paprika, jintan, dan bawang putih, menjadi isian taco yang kaya rasa dan menyegarkan.
Tempe jamur juga bisa dijadikan sosis vegetarian yang sehat dan bergizi. Cukup campurkan tempe jamur dengan bumbu seperti oregano, bawang bombay, dan sedikit paprika, lalu bentuk menjadi sosis. Sosis tempe jamur ini dapat disajikan untuk sarapan atau makan siang, memberikan alternatif yang lezat tanpa khawatir akan kandungan lemak berlebih.
ADVERTISEMENT
Ramah Lingkungan: Solusi untuk Masa Depan
Selain manfaat bagi kesehatan, tempe daging jamur juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan. Dibandingkan dengan industri peternakan yang menghasilkan dampak besar terhadap polusi dan deforestasi, budidaya jamur jauh lebih ramah lingkungan. Jamur tumbuh dengan cepat, membutuhkan lebih sedikit air dan lahan, serta menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah. Tempe jamur juga dapat diproduksi dengan memanfaatkan limbah organik, seperti sekam padi atau ampas tebu, yang menjadikannya produk yang sangat berkelanjutan.
Dengan semakin banyaknya orang yang beralih ke pola makan nabati untuk mengurangi dampak lingkungan, tempe jamur memberikan solusi yang lebih hemat sumber daya dan lebih ramah lingkungan. Mengurangi konsumsi daging hewani dan beralih ke alternatif nabati seperti tempe jamur adalah langkah kecil yang dapat membuat perbedaan besar bagi keberlanjutan bumi.
ADVERTISEMENT
Revolusi Pangan yang Berkelanjutan
Tempe daging jamur adalah jawaban atas banyak tantangan pangan yang dihadapi dunia saat ini. Tidak hanya memberikan solusi bagi kebutuhan protein nabati yang lezat dan bergizi, tetapi juga membantu mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh peternakan. Dengan berbagai manfaat kesehatan, fleksibilitas dalam aplikasi kuliner, dan dampak positif bagi planet ini, tempe jamur menjadi pilihan tepat untuk masa depan pangan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Berdasarkan keunggulan-keunggulan tersebut, tempe jamur bukan hanya menjadi pilihan bagi mereka yang menjalani pola makan vegan atau vegetarian, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin hidup lebih sehat dan peduli terhadap lingkungan. Dengan terus mengembangkan inovasi dalam produk-produk nabati seperti tempe jamur, kita dapat menciptakan masa depan pangan yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Gambar 2. Bakso daging dari jamur (foto : koleksi pribadi)
Penulis (Dr. Nilam Fadmaulidha Wulandari) adalah Peneliti dari Kelompok Riset Mikologi, Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di KST Sukarno, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.